Ceria Seftia, Bertemu Keluarga Baru di Selandia Baru Berkat IISMA

Ceria Seftia, Bertemu Keluarga Baru di Selandia Baru Berkat IISMA


Jakarta, Ditjen Vokasi - Nelson Marlborough Institute of Technology (NMIT) menjadi salah satu host university pada program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 lalu. Sebagai host university kampus ini memiliki cara unik untuk para penerima beasiswa atau awardee-nya, NMIT rupanya tidak menyediakan asrama sebagaimana host university lainnya. Para awardee justru tinggal di host family, serupa warga lokal yang tentu saja menambah kaya pengalaman para awardee.


Salah satunya seperti yang dialami oleh Seftia Norazizah, mahasiswi semester 5 program studi Teknologi Pakan Ternak di Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), Kalimantan Selatan ini menjadi salah satu awaedee di NMIT. Selama menempuh program IISMA di NMIT, Seftia tinggal bersama pasangan suami istri Jessica dan Connor. Pasangan tersebut memiliki seorang anak yang masih balita. 


“Saya sangat bersyukur ditempatkan dan diterima dengan di host family yang baik. Mereka memperlakukan kami dengan baik,” kata Seftia yang mengambil bidang horticulture di NMIT. 



 

Rumah Jessica dan Connor sendiri berada di kota kecil Richmond atau sekitar 40-an menit dari pusat kota di Nelson. Di rumah tersebut, Seftia tinggal bersama dengan seorang rekan awardee lainnya.  


Rumah Jessica juga tidak terlalu jauh dari kampus tempat Seftia belajar, yakni lokasinya tidak jauh dari Nelson, kurang lebih 1,5 kilometer dari kampus tempat Seftia belajar. 


Diakui Seftia, sebagai tuan rumah, Jess dan Connor memperlakukan Seftia dan rekannya dengan sangat baik. Selain menyediakan sarapan, keluarga Jess dan Connor juga menyiapkan makan malam untuk dirinya dan rekan awardee lainnya. Pasangan muda tersebut tidak hanya rela berbagi makanan saja, tetapi juga berbagi meja makan dan kehangatan layaknya keluarga. Saat makan malam, pasangan Jess dan Connor kerap mengajak Seftia bercerita berbagai topik yang ringan, namun begitu kaya akan pengetahuan. 


“Mereka mengajarkan kami banyak hal. Biasanya kami melakukan obrolan sambil menikmati dinner, banyak yang kami diskusikan seperti perbandingan kehidupan dan perbedaan budaya antara Indonesia dan New Zealand,” kata Seftia.


Waktu makan malam, bagi Seftia dirasakan merupakan bonding time yang membuat Seftia merasa begitu nyaman tinggal di keluarga tersebut. 


“Mereka juga mengajarkan kami banyak hal, mulai dari menggunakan berbagai barang elektronik yang ada di rumah dan pola kehidupan seperti apa yang ada di sana,” kata Seftia. 




Awalnya Seftia dan rekanya hanya menyaksikan. Namun, perlahan mereka juga  ikut andil dalam kegiatan rumah tangga. Terkadang Seftia malah turun langsung membantu Jess dan Connor memasak. Terkadang Seftia juga memasak makanan Indonesia untuk keluarga Jess. 


"Kami lalu membersihkan area dapur setelah dinner bersama. Itu benar-benar menjadi rutinitas yang sangat memorable. Kami benar-benar diperlakukan seperti bagian dari anggota keluarga mereka membuat kami merasa menemukan keluarga baru di sini,” kata Seftia.

 

Selain berbagai kebaikan lainnya, keluarga Jessica juga sangat toleran. Bahkan untuk keperluan makan, Jessica sampai memastikan komposisi setiap makanan yang akan dikonsumsi apakah itu bisa kami makan atau tidak. 


“Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga tentang bagaimana kita saling menghargai dan menjunjung toleransi dalam keberagaman,” kata Seftia.(Nan/Cecep)