“Mak Gober”, Strategi SMKN Kudu Jombang Tingkatkan Literasi Siswa SMK

“Mak Gober”, Strategi SMKN Kudu Jombang Tingkatkan Literasi Siswa SMK

Jombang, Ditjen Vokasi – Literasi memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Dampaknya sangat luas dalam kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Akan tetapi, saat ini kita dihadapkan pada minimnya literasi di kalangan masyarakat, khususnya kalangan pelajar.


Dalam sebuah terobosan yang diberi nama “Mak Gober”, SMKN Kudu, Jombang, Jawa Timur, telah meluncurkan strategi untuk meningkatkan literasi siswanya. Mak Gober adalah singkatan dari Media Aksi Guru Berbagi, strategi ini bertujuan untuk membawa perubahan dalam tingkat literasi siswa SMK, mempersiapkan para siswa untuk menghadapi tantangan dunia modern yang semakin kompleks. 


SMKN Kudu Jombang menyadari pentingnya literasi dalam menghadapi persaingan global saat ini. Oleh karena itu, SMKN Kudu mengembangkan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek termasuk pembelajaran berbasis proyek, peningkatan akses sumber bacaan, serta penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.


Salah satu elemen kunci dari strategi Mak Gober ini adalah pemanfaatan teknologi digital dalam meningkatkan literasi siswa. Dengan menyediakan akses ke perpustakaan digital dan platform belajar online, SMKN Kudu memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber belajar dengan lebih mudah dan fleksibel.


Zainal Fanani, guru SMKN Kudu menyampaikan bahwa untuk menciptakan sekolah dengan kultur literasi dibutuhkan komitmen dan upaya bersama dari semua pihak, baik dari kepala sekolah, guru, staf, orang tua, dan siswa. Strategi ini dilaksanakan tiap dua pekan sekali dengan durasi 3 x 60 menit.


“Melalu strategi ini, guru bisa menggunakan berbagai metode yang kreatif dan inovatif untuk menarik minat baca peserta didik, menerapkan pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif dalam kegiatan literasi berbasis digital,” ucap Zainal.


Penerapan strategi tersebut membuahkan hasil yang menggemberakan. Setelah dilakukan analisis hasil umpan balik dari kelas XI yang mengimplementasikan model pembelajaran ini, sekitar 89,7% siswa merasa senang dengan metode ini dalam pembelajaran. Sebanyak 59 siswa dari 61 siswa menginginkan pengembangan pembelajaran dengan penguatan literasi.


“Kini literasi menjadi hal yang menarik untuk para siswa. Kita berikan apresiasi kepada siswa yang gemar membaca, menyelenggarakan kegiatan literasi yang kreatif untuk menciptakan kultur sekolah yang mendukung literasi,” ucap Zainal.


Ke depan, SMKN Kudu akan membuat gerakan baru seperti membuat blog, website tentang buku favorit, mengadakan book club online, mengadakan lomba debat atau pidato tentang isu terkini dan lainnya. (Zainal Fanani SMKN Kudu/Aya/Cecep)