Menyemai Sinergi, Tefa SMKN 1 Kademangan Dukung Program Patok Banding Ketahanan Pangan

Menyemai Sinergi, Tefa SMKN 1 Kademangan Dukung Program Patok Banding Ketahanan Pangan

Blitar, Ditjen Vokasi PKPLK – SMKN 1 Kademangan terpilih sebagai salah satu destinasi dalam program Patok Banding Ketahanan Pangan yang digagas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Sabtu (6-9-2025). Keterpilihan teaching factory (Tefa) SMKN 1 Kademangan ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi turut mendorong ketahanan pangan di daerah. 


Kepala Bagian Program dan Pelaporan, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPP Bahasa), Kemendikdasmen dan para pemimpin industri turut mengunjungi Tefa SMKN 1 Kademangan. Kunjungan dilakukan dalam rangka menyelaraskan proyek perubahan industri pangan yang mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya Astacita ke-4 dan ke-5. 


Sartono selaku Kepala Bagian Program dan Pelaporan, BPP Bahasa menyatakan kekagumannya pada integrasi teknologi dan kewirausahaan di SMKN 1 Kademangan. 


“Sekolah ini telah membuktikan diri sebagai pusat keunggulan yang tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil tetapi juga inovator dan wirausaha yang mampu menjawab tantangan industri pangan,” ujarnya.


Selaras dengan Sartono, CEO dari PT Jatinom Group, Hidayaturrahman, mengapresiasi kesiapan lulusan SMKN 1 Kademangan. Perusahaan di bidang peternakan tersebut telah berkolaborasi bersama SMKN 1 Kademangan. 


“Kami melihat siswa-siswa di sini sudah familier dengan teknologi yang digunakan di industri. Ini sangat memudahkan proses penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.


Sebagai informasi, terdapat beberapa Tefa SMKN 1 Kademangan sesuai dengan program keahlian. Terdapat Tefa Program Keahlian APAT yang memiliki dua kandang yaitu ayam petelur dan ayam broiler. Tefa ini sudah berbasis internet of things (IoT) sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas sesuai permintaan industri. 


Di Tefa Program Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT), terdapat budi daya lele, nila, koi, dan gurami yang telah berbasis IoT. Kaya dengan inovasi, Tefa ini memiliki banyak inovasi seperti Sipatin (Sistem Pemantauan Ikan berbasis Internet) yang meraih Innovation Government Awards (IGA) 2025, serta Smafin (Smart Fish Incubator) yang mampu meningkatkan persentase penetasan telur hingga 90,3%.


Sementara itu, Tefa Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) pun berbasis teknologi. Terdapat mengaplikasian melihat teknologi sensor IoT untuk memantau kelembapan tanah, nutrisi tanaman, dan sistem irigasi otomatis.


Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional


Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas. Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, Cianjur menyatakan minatnya untuk pertukaran pelajar dan guru antara kedua institusi. Sementara para mitra industri berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dalam pengembangan teknologi dan penyerapan lulusan.


Kepala SMKN 1 Kademangan, Hadi Sucipto, menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan apresiasi tersebut. Menurutnya, SMKN 1 Kademangan berkomitmen dalam mempersiapkan SDM unggul melalui pembelajaran efektif. 


“Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan ketahanan pangan nasional,” tuturnya.


Dengan sinergi yang terbangun antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan, SMKN 1 Kademangan semakin memperkuat posisinya sebagai pusat keunggulan pendidikan vokasi yang siap melahirkan generasi inovator untuk memimpin transformasi pertanian dan peternakan modern di Indonesia. (Zia/NA)