Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK Raih Penghargaan Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik

Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK Raih Penghargaan Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) menerima penghargaan sebagai unit utama pengguna bahasa Indonesia terbaik di lingkungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Penghargaan yang diberikan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikdasmen ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia 2025. 


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK berhasil meraih peringkat ketiga terbaik setelah Sekretariat Jenderal Kemendikdasmen dan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) yang berada di peringkat pertama. Penghargaan tersebut diberikan langsung pada malam puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2025 yang digelar Jakarta, Selasa (28-10-2025) malam. 


"Kami merasa terhormat atas penghargaan ini. Penghargaan ini sekaligus menunjukkan komitmen kami dalam memastikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam seluruh aktivitas kerja di lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Muhammad Hasbi, usai menerima penghargaan.


Menurutnya, komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dilihat tidak hanya dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk setiap tugas dan kedinasan, tetapi juga pelatihan penggunaan bahasa Indonesia dalam persuratan dan uji kemampuan penggunaan bahasa Indonesia untuk pegawai.


“Bagi kami, bahasa Indonesia adalah simbol kebangsaan, identitas, dan kebanggaan. Oleh karena itu, kami berkomitmen kuat untuk menggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam lingkungan kerja kami,” tambah Muhammad Hasbi.


Sebagai informasi, peringatan Bulan Bahasa dan Sastra setiap bulan Oktober merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa, Kemendikdasmen. Perayaan ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk mengenang tonggak sejarah Sumpah Pemuda 1928, ketika bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan. 


Tema nasional Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini adalah “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju”, yang menjadi dasar bagi Badan Bahasa dalam memperkuat peran bahasa dan sastra sebagai pilar pembangunan karakter dan budaya bangsa 


Sementara itu,  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga merupakan tolok ukur peradaban suatu bangsa yang merdeka. Oleh karena itu, Abdul Mu’ti mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai identitas dan kekuatan bangsa.


“Kita ingin generasi muda berpikir, berbicara, dan berkarya dengan bahasa Indonesia,” kata Abdul Muti.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan kebahasaan dan kesastraan di seluruh Indonesia, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, perguruan tinggi, komunitas literasi, hingga media massa. 


Menurutnya, sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1980, Bulan Bahasa dan Sastra telah menjadi ikon nasional yang memperingati semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, khususnya ikrar “menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” 


Tahun ini Badan Bahasa bersama seluruh satuan kerja di pusat dan daerah menggelar berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang melibatkan masyarakat dari 30 provinsi di Indonesia. Beberapa penghargaan diberikan tidak hanya untuk lingkungan Kemendikdasmen saja, tetapi juga individu, komunitas, maupun pemerintah daerah yang berkontribusi bagi kemajuan bahasa dan sastra Indonesia, di antaranya seperti Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas yang dimenangkan oleh murid dari SLBN Tanjungpandan, Bangka Belitung, Lomba Cerdas Mengulas Buku, dan Laman Penjaring Literasi Indonesia.


Acara puncak BBS 2025 juga dimeriahkan dengan Pentas Sastra di Badan Bahasa, Festival Kata, serta peluncuran berbagai produk kebahasaan terbaru. (Nan/NA/AS)