Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Hewan ala SMKN 1 Nawangan
Pacitan, Ditjen Vokasi - Bagi yang menyenangi tanaman, tentu tak asing dengan pupuk organik. Pupuk organik adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian yang sehat. Salah satu sumber bahan baku terbaik untuk pupuk organik adalah kotoran hewan.
Sudah bukan rahasia umum, bahwa kotoran hewan dapat dimanfaatkan untuk menjadi pupuk. Akan tetapi, apakah Sobat Vokasi tau bagaimana membuat pupuk organik dari kotoran hewan dengan komposisi yang tepat?
Didik Sutopo selaku guru Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holikultura SMKN 1 Nawangan, Pacitan, Jawa Timur, membagikan cara membuat pupuk organik dari kotoran hewan. Berikut adalah langkah-langkahnya.
Siapkan bahan baku yang tepat
Langkah pertama dalam membuat pupuk organik dari kotoran hewan adalah memilih bahan baku yang tepat. Beberapa kotoran hewan yang paling umum digunakan untuk ini adalah kotoran sapi, kambing, kuda, ayam, dan kelinci. Pastikan kotoran yang kamu pilih tidak mengandung bahan kimia atau obat-obatan yang dapat merusak tanaman. SMKN 1 Nawangan sendiri menggunakan kotoran kambing untuk membuat pupuk organik.
Pencampuran bahan lain
Kotoran hewan yang sudah disiapkan, dapat dicampurkan dengan sekam padi dan ditaburi kapur pertanian. Sekam padi bermanfaat untuk menambah porous pupuk dan jika ada sebaiknya menggunakan sekam padi yang sudah lapuk. Sementara kapur pertanian fungsinya untuk meningkatkan pH tanah.
Lakukan fermentasi
Bukan pupuk organik namanya jika tidak melakukan fermentasi. Bahan-bahan yang sudah dicampurkan disemprot dulu dengan formula fermentasi lalu masukan ke dalam bak penampungan dan biarkan mengalami proses fermentasi alami. Fermentasi dapat dilakukan minimal dua minggu sampai satu bulan. Kamu juga dapat membukanya di dua minggu pertama dan mengaduknya terlebih dahulu lalu ditutup kembali sampai satu bulan.
Pengeringan dan pengayakan
Setelah kurang lebih satu bulan, pupuk dikeluarkan dari bak penampungan lalu dikeringkan. Setelah itu, pupuk digiling terlebih dahulu menggunakan chooper (penggiling) agar nutrisi yang terkandung di dalamnya merata. Lalu, pupuk dapat diayak.
Pengemasan
Kemudian, setelah proses pengayakan, bulir-bulir pupuk organik dapat langsung digunakan. Jika untuk kebutuhan penjualan, maka pupuk siap untuk dikemas. Penting untuk memiliki kemasan yang menarik. Kemasan yang profesional dan informasi yang jelas tentang manfaat pupuk organik akan membantu menarik pelanggan potensial.
Membuat pupuk organik dari kotoran hewan adalah cara yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk meningkatkan hasil pertanian. Bahkan, pupuk organik pun bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa merawat perkebunan dan pertanianmu, serta menambah pundi-pundi rupiah dari jualan pupuk organik. (Zia/Cecep)