Dari Olahan Tepung sampai Pemasaran Digital, BBPPMPV Bispar Pamerkan Hasil Program dengan Mitra Industri
Depok, Ditjen Vokasi PKPLK - Panen Hasil Inovasi Guru SMK dan Instruktur LKP yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), 22 April 2025, menghadirkan berbagai produk inovasi yang dihasilkan dari program peningkatan kompetensi bagi guru SMK dan instruktur LKP yang dilakukan beberapa tahun lalu. Panen hasil inovasi tersebut memperlihatkan berbagai kemajuan yang dihadirkan oleh para guru SMK dan instruktur LKP dengan menghasilkan produk-produk kontekstual yang dapat membantu mengatasi berbagai solusi masyarakat.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dorongan Balai Besar/Balai Vokasi yang merupakan unit pelaksana teknis (UPT) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah BBPPMPV Bispar yang berlokasi di Sawangan, Depok dengan fokus dalam bidang pengembangan bisnis dan pariwisata.
Pada stan pameran BBPPMPV Bispar, terlihat berbagai produk yang terkait peningkatan kompetensi guru dan aktivitas pemasaran yang langsung dilakukan oleh guru dan dunia industri yang bekerja sama dengan BBPPMPV Bispar. Vidya Listyanova mewakili PT Sriboga Flour Mill yang merupakan salah satu mitra industri mengungkapkan bahwa kerja sama perusahaan terigu dengan BBPPMPV Bispar tersebut diawali dengan pelatihan dan pemberian materi kuliner kepada beberapa guru SMK.
“Karena kami punya produk lebih ke arah kuliner bakery dan pastry,” kata Technical Advisor PT Sriboga Flour Mill, Vidya Listyanova.
Ia mengungkapkan bahwa perusahaannya mempunyai program pembelajaran dasar bagi guru-guru yang ingin lebih update mengenai dunia kuliner termasuk pelatihan untuk murid SMK.
“Utamanya kami pengembangan ke UMKM yang ingin go public lebih besar. Ada Sriboga baking center di Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Kalau ingin mengadakan pelatihan tinggal kontak ke cabang kami itu,” terangnya.
Vidya menceritakan, perusahaannya tersebut sudah beberapa tahun membangun kerja sama dengan BBPPMPV Bispar untuk memberikan pelatihan peningkatan kompetensi (upskilling dan reskilling) bagi guru SMK. Mereka sebenarnya memulai dari pembinaan terhadap UMKM pada tahun 1998 dan punya divisi khusus dalam bidang pelatihan kuliner bakery dan pastry. Hal itu pun kemudian berkembang untuk memberikan pelatihan bagi peningkatan kompetensi guru SMK.
“Yang ikut pelatihan kami, baik saya yang memberikan materi demo di luar selalu melakukan pengecekan apakah peserta yang pernah melakukan peningkatan kompetensi. Kita melihat apakah hasil dari pelatihan tersebut meningkat. Kami terus bantu dalam bidang soft skills karena divisi PT Sriboga Flour Mill cukup lengkap,” terangnya.
BBPPMPV Departemen Pemasaran Bispar juga melakukan kerja sama dengan PT Chlorine Digital Media Bandung yang bergerak di bidang digital marketing (pemasaran digital).
Education Manager PT Chlorine Digital Media Bandung, Iis Kodariyah, mengatakan bahwa perjalanan kerja sama tersebut memantik ide menghadirkan Bispar Creative Space, guna memfasilitasi guru-guru SMA dan murid untuk mengasah kemampuan dalam bidang digital marketing, affiliate marketing, content creator, social media specialist, marketplace, korporat, dan lainnya.
“Program ini juga membantu pengembangan SMK yang sedang booming dalam bidang digital terutama jurusan pemasaran. Makanya di sini kami kolaborasi dengan Departemen Pemasaran Bispar,” terang Iis.
Bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan selama ini dalam meningkatkan kompetensi guru adalah dengan melakukan kegiatan pembelajaran dan pelatihan terkait semua bidang yang berhubungan dengan pemasaran digital. Kerja sama dan kolaborasi itu pun sudah berlangsung beberapa tahun belakangan dan sampai saat ini program kerjasamanya sudah meluas bahkan memberikan masukan terhadap proses pembelajaran di SMK.
“Sekarang sudah dibuka Jurusan Bisnis Digital, otomatis kami berkolaborasi pengembangan jurusan tersebut, khususnya untuk guru SMK,” terangnya.
Untuk sasaran program peningkatan kompetensi sendiri PT Chlorine Digital Media Bandung menyasar guru dan murid dengan melakukan pengembangan model pembelajaran teaching factory. Model pembelajaran seperti ini menurut Iis saat ini sedang berkembang di sekolah-sekolah.
“Kalau di (sekolah) negeri bergabung dengan BLUD (badan layanan umum daerah) kalau di swasta teaching factory, di mana setiap jurusan yang melakukan peluncuran produk dan untuk pemasarannya dilakukan oleh siswa-siswa pemasaran. Salah satunya dilakukan melalui media sosial, semisal Instagram, Tiktok Shop, dan marketplace lainnya,” terang Iis.
Dalam proses peningkatan kompetensi, menurut Iis, perusahaan mereka mendampingi sampai guru dan murid bisa melakukan proses pemasaran marketing itu sendiri. Bahkan, guru dan murid yang sudah dianggap berhasil sudah bekerjasama dengan perusahaan tersebut, beberapa di antaranya adalah adalah SMK Negeri 1 dan 3 Bandung, SMK di Cirebon, dan beberapa SMK swasta di Jakarta. (Esha/Dani)