Dirjen Pendidikan Vokasi PKPLK Dorong Peran Humas Sebagai Jembatan antara Kebijakan dan Masyarakat

Dirjen Pendidikan Vokasi PKPLK Dorong Peran Humas Sebagai Jembatan antara Kebijakan dan Masyarakat

Yogyakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Humas memiliki peran sangat vital sebagai penghubung antara institusi dan publik.  Keberadaan humas dapat membantu membangun, menjaga, dan mengelola publik trust serta citra positif Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus memastikan setiap program dan kebijakan dapat dipahami, diterima, dan didukung oleh masyarakat, terlebih di era digital seperti saat ini.


Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Kemendikdasmen), Tatang Muttaqin, saat membuka acara Temu Humas dan Publikasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus secara daring Selasa (15-7-2025).


“Di era digital saat ini, komunikasi bukan lagi pelengkap, tapi fondasi strategis yang menentukan arah persepsi dan keberterimaan kebijakan di mata publik,” kata Dirjen Tatang.

Menurut Dirjen Tatang, agenda Temu Humas dan Publikasi ini merupakan kegiatan yang strategis untuk mengonsolidasikan kekuatan komunikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK sebagai satu ekosistem komunikasi untuk mendukung tugas dan fungsi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK. Melalui kegiatan ini, Dirjen Tatang berharap, semua pihak yang terkait dengan kehumasan dapat memahami kembali fungsi, tugas, serta perannya.

“Kita berperan membentuk persepsi publik yang positif terhadap kinerja dan kebijakan lembaga dengan menyebarluaskan informasi kebijakan dan program kerja kemendikdasmen, khususnya Ditjen Diksi PKPLK, menjalin hubungan baik dengan media, Manajemen krisis komunikasi, dan sebagainya,” lanjut Dirjen Tatang.

Selain itu, Humas dan Publikasi juga harus mampu membangun hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders), serta dapat meningkatkan partisipasi dan engagement masyarakat dan ekosistem pendidikan untuk memperkuat sinergi program dan memperluas dukungan terhadap agenda Kemendikdasmen.

Tidak kalah penting, Humas juga memiliki peran terkait internal communication (komunikasi internal), di mana fungsi Humas dan publikasi juga bertanggung jawab dalam menjaga komunikasi di dalam lembaga, termasuk menyampaikan kebijakan kepada pegawai, menyelenggarakan forum internal, serta memastikan pesan lembaga dipahami secara seragam oleh semua lini.

“Semua hal itu  dapat dilakukan melalui penyusunan strategi komunikasi yang tepat, baik melalui media massa, media sosial, maupun berbagai kegiatan publik lainnya,” tambah Dirjen Tatang

Saat ini, lanjut Tatang, komunikasi untuk publik membutuhkan orientasi baru, tidak cukup sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga harus mulai mengembangkan pendekatan story telling yang lebih humanis, interaktif, dan bernilai.  Humas tidak hanya bertugas menyuarakan kebijakan, tapi juga menumbuhkan pemahaman, memperkuat kepercayaan, dan membangun koneksi yang bermakna.

“Tim humas hari ini harus mampu berkomunikasi secara empatik, secara dua arah, dengan berbasis nilai-nilai. Karena humas atau tim komunikasi adalah jembatan antara kebijakan dan masyarakat, maka penting untuk menjadikan unit humas sebagai tim yang strategis, bukan sekadar fungsi teknis,” ujar Dirjen Tatang.

Dirjen Tatang berharap, agenda ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai wadah untuk saling berbagi praktik baik dan strategi komunikasi efektif, serta mendorong lahirnya inisiatif dan aksi bersama kehumasan  dalam pemanfaatan kanal media digital, pengelolaan konten yang berdampak, dan penyelenggaraan kegiatan.

“Kita perlu memastikan bahwa masing-masing dari kita—dari berbagai direktorat dan unit—memiliki peran penting sebagai penjaga narasi publik. Maka dari itu, Temu Humas ini adalah ruang untuk saling terhubung, saling belajar, dan saling memperkuat,” pesan Dirjen Tatang. (Nan/Dani)