Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo, SMKN 2 Rantau Utara Olah Lahan Tidur menjadi Lebih Produktif

Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo, SMKN 2 Rantau Utara Olah Lahan Tidur menjadi Lebih Produktif

Labuhan Batu, Ditjen Vokasi - SMKN 2 Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara turut mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan oleh pemerintah. Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah dengan mengolah lahan tidur di sekolah menjadi lahan perkebunan yang produktif. 


Kepala SMKN 2 Rantau Utara, Khoyan, mengatakan bahwa ia pernah diundang untuk mengikuti pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto untuk membahas tentang program ketahanan pangan. Dalam pertemuan yang berlangsung secara daring, acara tersebut dihadiri oleh  petinggi TNI dan Kepolisian hingga Kapolsek, pemerintah daerah setempat, serta Kementerian atau lembaga terkait seperti Badan Ketahanan Pangan dan Gizi.


“Dalam pembahasan tersebut pemerintah akan fokus pada program ketahanan pangan untuk mendukung swasembada pangan dengan mendukung pembangunan lumbung pangan nasional, daerah, dan desa yang meliputi intensifikasi serta ekstensifikasi pemanfaatan lahan,” ujar Khoyan.


Program tersebut, lanjut Khoyan, juga dinilai sebagai optimalisasi produksi dan perbaikan rantai pasok pangan yang menjadi fokus utama dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.


Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, sekolah kemudian melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas pertanian untuk melihat peluang dalam pemanfaatan lahan di beberapa desa di daerah yang salah-satunya akan mendukung program ketahanan pangan.


“Untuk mengawali program, SMKN 2 Rantau Utara mencoba memanfaatkan lahan secara bersama yang ada sekitar sekolah seluas dua hektare,” Khoyan menambahkan.


Nantinya, program penguatan ketahanan pangan tersebut akan dilakukan di SMKN 2 Rantau Utara sebagai proyek percobaan. Seluruh rangkaian kegiatan rencananya mulai dari pembibitan dan penanaman  hingga panen prosesnya akan dilakukan di sekolah dan diperkirakan akan memakan waktu antara tiga sampai enam bulan, atau tergantung jenis tanaman yang akan ditanam.


Berdasarkan rencana yang sudah ada, SMKN 2 Rantau Utara diberi kesempatan untuk mengolah lahan kosong seluas dua hektare yang akan “disulap” menjadi lahan produktif. SMK yang sudah memiliki akreditasi A ini pun giat menanam seperti jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, terong, mentimun bahkan menjadi tempat pembibitan sawit. 


“Tujuan utamanya program ketahanan pangan ini agar mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia dengan didukung perangkat-perangkat dari unsur TNI, kepolisian, hingga kementerian terkait,” tambah Khoyon.


Selain mendukung program pemerintah, program ini, juga dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa, khususnya untuk para siswa dari konsentrasi keahlian yang terkait  dengan bidang pertanian.


SMKN 2 Rantau Utara sendiri memiliki luas 49.500 meter persegi. Sekolah ini memiliki 9 konsentrasi keahlian (KK), yaitu Teknik  Sepeda Motor (TSM), Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Desain Pemodelan Informasi Bangunan  (DPIB), Teknik Konstruksi Perumahan (TKP), Teknik Pemesinan (TPM), Teknik Instalasi Listrik (TITL), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), bahkan 2 KK di antaranya terkait bidang pertanian, yaitu Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan  Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP). (Bambang SJ/Nan/Cecep)