Kolaborasi Semakin Kuat, PBL Polibatam Semakin Produktif
Batam, Ditjen Vokasi - Sebagai sebuah pendekatan pengajaran, project-based learning (PBL) atau pembelajaran berdasarkan proyek diyakini menjadi solusi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. PBL sekaligus menjadi praktik baik dari kolaborasi antara perguruan tinggi dan mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memajukan indonesia.
Politeknik Negeri Batam (Polibatam) menjadi salah satu politeknik yang sukses dan bisa menjadi rujukan implementasi PBL. Berbagai praktik baik dari PBL di Polibatam tersebut terlihat dari Pagelaran Vokasi 2023 yang diselenggarakan oleh Polibatam beberapa waktu lalu. Pada Pagelaran Vokasi 2023 tersebut, Polibatam menampilkan 137 dari 419 proyek PBL yang sedang dikerjakan oleh para mahasiswa di Polibatam.
“Untuk semester ini ada 419 proyek pembelajaran dan 137 di antaranya merupakan hasil kolaborasi dengan industri dan telah terseleksi ke dalam 120 booth yang kami tampilkan di ajang pameran PBL EXPO ini," kata Direktur Polibatam sekaligus Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi), Uuf Brajawidagda, saat membuka Pagelaran Vokasi 2023 di Kampus Polibatam, Rabu (9-08-2023).
PBL EXPO menjadi salah satu agenda dalam Pagelaran Vokasi 2023 yang berlangsung selama dua hari tersebut. Selain PBL, acara tersebut juga diisi dengan International Business Administration Competition (IBAC), Polibatam Fair, dan Polibatam Job Fair. Pada kesempatan sama, Polibatam juga meluncurkan beberapa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Wirausaha Merdeka Polibatam, Buku Panduan CDIO, Pendanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), dan Magang dan Studi Independen Bersertifikat.
Masih menurut Uuf, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus mendorong perguruan tinggi vokasi dan mitra industri untuk duduk bersama menguatkan ekosistem kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dan industri, salah satunya melalui PBL.
Selain ekosistem kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi dan industri, Kemendikbudristek juga terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam rangka menyusun agenda bersama.
“Agar tidak lagi ada mismatch. Pemda ingin mengembangkan pertanian, kita (vokasi) arahnya pariwisata. Pemda ingin logistik, tapi kita ke kesehatan,” terang Uuf.
Sementara itu, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSK), Abetnego Tarigan, yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi Pagelaran Vokasi 2023 dan berbagai capaian yang sudah diraih Polibatam.
Menurut Abetnego, apa yang disajikan dalam Pagelaran Vokasi 2023 termasuk di dalamnya adalah PBL EXPO merupakan bagian dari potret keberhasilan proses kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga perbankan, serta DUDI dalam mempersiapkan skills untuk pembangunan.
“Kami (KSK) telah melihat berbagai fasilitas di Polibatam dan menilai bahwa vokasi tepat menjadi salah satu solusi dalam pengembangan SDM di Indonesia,” kata Abetnego.
Abetnego pun menekankan pentingnya lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi seperti Politeknik untuk benar-benar menghadirkan SDM yang bisa menjawab kebutuhan DUDI. Terlebih, saat ini Indonesia tengah gencar melakukan hilirisasi dalam pembangunan nasional.
“Kita sudah melihat bahwa hilirisasi merupakan hal final dalam pembangunan nasional. Untuk itu, dibutuhkan kesiapan dari seluruh politeknik,” ujar Abetnego. (Polibatam/Nan/Cecep)