Manfaatkan Sabut Kelapa, SMKN 3 Manokwari Produksi Media Tanam Anggrek
Manokwari, Ditjen Vokasi – Tahukah kalian bahwa bunga anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh pecinta bunga. Selain macamnya yang beraneka ragam, wujud dari bunga anggrek pun sangat indah sehingga membuat siapapun yang melihatnya ingin memilikinya.
Bagi pecinta bunga anggrek mungkin sudah tidak asing lagi jika hendak mengembangbiakkan bunga anggrek harus menggunakan media tanam yang pas. Penggunaan media tanam sangat berpengaruh pada kehidupan bunga anggrek. Salah satu media tanam yang sering digunakan untuk mengembangkan bunga anggrek ialah sabut kelapa.
Kebutuhan akan ketersediaan media tanam dari sabut kelapa ini kemudian dimanfaatkan oleh Jurusan Kehutanan, SMKN 3 Manokwari, Papua Barat. Dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, para siswa pun menyulap sabut kelapa menjadi media tanam anggrek bernilai jual tinggi.
Menurut Marie Ellen Tahitoe, guru Jurusan Kehutanan, SMKN 3 Manokwari, keberadaan sabut kelapa di lingkungan sekitar cukup melimpah. Akan tetapi, pemanfaatannya belum terlalu maksimal sehingga terkadang membuat keberadaan sabut kelapa menjadi limbah yang mencemari lingkungan.
“Sabut kelapa ini paling dipakai untuk bahan bakar saja itupun kalau yang kering. Seringkali sabut-sabut ini ya dibiarkan terurai dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita mencoba memanfaatkan ini menjadi produk baru yakni media tanam anggrek,” ucap Marie.
Pembuatan produk media tanam anggrek ini tidaklah sulit. Sabut kelapa yang sudah dikumpulkan kemudian dihaluskan secara manual. Setelah halus kemudian sabut kelapa ditumbuk dan diambil seratnya. Serat sabut kelapa yang sudah halus lalu dililitkan dengan kawat ram bermata 1x1 cm. Lilitan ini dirangkai sesuai bentuk yang diinginkan.
Media tanam ini tidak hanya bisa digunakan untuk menanam anggrek saja, tetapi bisa juga digunakan untuk menanam tanaman hias lainnya dari jenis paku-pakuan. Media tanam yang sudah selesai dibuat kemudian dijual melalui media sosial sekolah mapupun UMKM sekitar. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau, mulai dari Rp35 ribu.
Dengan adanya produksi media tanam anggrek ini memberikan pengalaman tersendiri untuk para siswa. Para siswa belajar berkreativitas dan berwirausaha.
“Kita belajar bekerja sama dengan teman-teman sehingga kemampuan kita dalam kerja tim pun menjadi terasah. Selain itu, ini juga bisa menjadi gambaran kita nanti ketika ingin berwirausaha setelah lulus,” ucap Nicolas W. Tamosoa, siswa SMKN 3 Manokwari. (Aya/Cecep)