Pesona Inovasi Rias Fantasi ‘Beauty of Pati’ ala Alumnus LKP Ardian
Pati, Ditjen Vokasi - Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dapat menjadi jalan untuk memperkenalkan budaya daerah sekitar. Tidak hanya meningkatkan keterampilan dan kompetensi untuk peserta didik, tetapi LKP pun sangat berpengaruh terhadap penambahan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang budaya.
Salah satu LKP yang menerapkan hal tersebut adalah LKP Ardian, Pati, Jawa Tengah. Adingtyas selaku Ketua LKP Ardian mengungkapkan bahwa inovasi tersebut lahir dari rasa cinta terhadap budaya Pati.
“Inovasi ini merupakan pembelajaran dari bidang keterampilan tata kecantikan kulit level 3,” tutur Adiningtyas.
Adiningtyas juga menyampaikan bahwa inovasi 'Beauty of Pati' tercipta dari hasil tangan alumni LKP Ardian, yaitu Andani Fra. Andani merupakan alumnus LKP Ardian 2018 yang saat ini sudah memiliki wedding organizer yaitu @ayutrinda.mua. Ia memperkenalkan inovasi tersebut kepada peserta didik program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) pada tahun 2022.
Andani bercerita bahwa hal tersulit dari membuat inovasi tersebut adalah mengkombinasikan riasan dengan ciri budaya Pati.
“Karena temanya riasan fantasi tentang pertanian dan kelautan yang identik dengan Pati, maka saya menggunakan warna-warna hijau dan kuning,” ucap Andani.
Polesan riasan pada kontur wajah dibuat tebal terlebih dahulu sehingga menampilkan kontur yang lebih tegas. Setelah kontur selesai, dapat diaplikasikan warna-warna hijau dan kuning pada riasan bagian mata dan dahi. Sementara di bagian leher dan bahu dihiasi pesona siluet pantai Pati dengan gambar pohon kelapa.
Andani mengatakan bahwa riasannya tersebut terinspirasi dan penampilan Dewi Lanjar. Dewi Lanjar merupakan seorang dewi penguasa pantai utara Jawa. Maka dari itu, suasana riasannya dibuat seperti seorang putri. Riasan yang memukau tersebut ia kembangkan dalam waktu 7-10 hari bersama instruktur LKP Ardian lainnya.
Pembuatan inovasi tersebut tidak serta merta datang tanpa alasan. Seperti yang diterangkan oleh Adiningtyas, Pati sering mengadakan pesta karnaval sebagai ucapan rasa syukur. Kegiatan karnaval itulah yang membuat permintaan terkait makeup fantasi atau riasan karnaval cukup banyak. Maka dari itu, LKP Ardian memfasilitasi peserta untuk mempelajari riasan fantasi sehingga nantinya ketika lulus dapat memenuhi keinginan klien terkait riasan fantasi.
“Di Pati ada karnaval sedekah bumi dan sedekah laut. Di acara tersebut ada karnaval dan juga tarian,” jelas Adiningtyas.
Andani MUA Kompeten dari Pendidikan Vokasi
Andani sudah senang dengan dunia kecantikan sejak duduk di bangku SMKN 3 Pati Jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut. Namun, sejak awal ia tidak mengetahui harus mulai dari mana untuk membuka bisnis makeup artist. Ia merasa harus menambah ilmunya lagi meskipun di SMK ia sudah mengetahui tentang riasan. Hingga akhirnya ia mengikuti pelatihan di LKP Ardian untuk menambah keterampilannya ri bidang tata rias pengantin dan tata rias rambut.
Andani bercerita bahwa ia sempat ragu untuk memulai bisnis ini karena terkendala modal. Ia merasa untuk berwirausaha di dunia MUA membutuhkan biaya yang sangat besar.
“Saya mulai dengan riasan lamaran dan wisuda terlebih dahulu lalu beralih ke riasan pengantin,” cerita Andani.
Hingga dari hasil riasan sederhananya itu, ia mulai mencicil alat-alat makeup yang lebih bagus disertai gaun-gaun indah. Ketika ia terjun di dunia MUA pernikahan, ia pun sempat diragukan oleh banyak orang karena dianggap sebagai perias pemula. Namun, berkat kegigihannya, ia berhasil menjadi MUA yang disenangi oleh banyak klien. Ia pun sering menerima klien tidak hanya di Pati, tetapi juga Semarang, Jakarta, dan Denpasar.
Berkat keterampilannya dalam rias pengantin ia sudah dipercaya oleh banyak orang. Ia pun menerapkan ilmu marketing melalui media sosial dan kini Instagram-nya sudah hampir mencapai 15.000 pengikut. Bahkan ia pun sering menjadi narasumber untuk acara workshop makeup di daerah Jawa Tengah.
Andani adalah bukti nyata bahwa pendidikan vokasi bisa membentuk sumber daya manusia yang kompeten. Berdasarkan pengalamannya dari SMK dan LKP, kini ia bisa mengembangkan keterampilan dari minat yang ia tekuni sehingga menjadi wirausahawan sukses. (Zia/Cecep)