Potensial Sebagai Bioenergi, Politani Payakumbuh Kembangkan Tanaman Kaliandra Merah
Payakumbuh, Ditjen Vokasi - Bekerja sama dengan PT Semen Padang, Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh tengah mengembangkan tanaman Kaliandra Merah (Calliandra Calothyrsus) sebagai bioenergi. Penggunaan tanaman ini sebagai bahan bakar alternatif diharapkan dapat mengurangi penggunaan batu bara di industri semen tersebut.
Kerja sama antara Politani Payakumbuh dan PT Semen Padang dalam mencari sumber-sumber energi alternatif tersebut didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Matching Fund tahun 2023.
Kepala UPT Pemeliharaan dan Perbaikan, Politani Payakumbuh, Auzia Asman mengatakan bahwa tanaman Kaliandra Merah memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif. Menurut Auzia, satu kilogram kayu Kaliandra Merah memiliki kadar kalori sebesar 4.200 kilo kalori, sedangkan bila diarangkan dapat menembus 7.000 kilo kalori.
“Kadar kalori ini setara dengan kadar kalori batu bara kualitas medium. Akan tetapi, api yang dihasilkan lebih stabil sehingga sangat potensial sebagai bioenergi,” kata Auzia.
Kaliandra sendiri, lanjut Auzia, sebenarnya bukan barang baru dalam dunia pertanian. Jenis tanaman ini dikenal sebagai tanaman konservasi yang dapat tumbuh di lahan marginal (lahan tidak produktif). Selain potensi sebagai bioenergi, Kaliandra Merah secara bertahap juga dapat menyuburkan tanah dan juga berfungsi mengontrol laju erosi.
Oleh karena itulah, Politani Payakumbuh tengah berupaya untuk terus mengembangkan jenis tanaman yang satu ini. Utamanya adalah sebagai bioenergi dan sumber energi alternatif.
“Mitra kami, PT Semen Padang, dalam hal ini mencoba akan mengonversikan 10 persen kebutuhan energinya dari biofuel melalui Kaliandra sebagai sumber energi terbarukan,” kata Auzia.
Masih menurut Auzia, target penanaman yang ingin dicapai oleh PT Semen Padang untuk tahun 2025 adalah sebanyak 100 juta batang tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini.
Pemanfaatan tanaman Kaliandra Merah tidak hanya pada kayunya saja, di bidang peternakan, daun Kaliandra rupanya juga sangat bagus sebagai diversifikasi sumber pakan ternak selain rumput. Selain itu, daun Kaliandra juga baik untuk bahan baku pupuk karena kandungan proteinnya yang tinggi. Bunga kaliandra berguna bagi peternak madu dari lebah jenis trigona atau biasa disebut galo-galo di daerah Minangkabau.
Menyadari betapa kayanya manfaat dari tanaman ini, Politani Payakumbuh pun mengajak mitra masyarakat untuk turut serta memproduksi bibit kaliandra dalam program yang diberi nama Caliandra Developing Project. Mahasiswa juga dilibatkan dalam proses riset produksi bibit tanaman semak berbunga yang masuk dalam suku tanaman Fabaceae atau polong-polongan ini.
“Kita harapkan bioenergi tercipta, masyarakat berperan aktif di sana, industri terbantu, carbon release bisa ditekan, lingkungan terjaga, pendidikan vokasi makin jaya,” pungkas Auzia. (Yes/Nan/Cecep)