Sering Dianggap Hama, Siswa SMK 10 Nopember Olah Telur Keong Sawah Menjadi Skincare Ramah Lingkungan

Sering Dianggap Hama, Siswa SMK 10 Nopember Olah Telur Keong Sawah Menjadi Skincare Ramah Lingkungan

Sidoarjo, Ditjen Vokasi – Hama telur keong merupakan salah satu hal yang tidak asing bagi petani. Hama ini sering kali menyebabkan kerusakan tanaman khususnya padi sehingga membuat petani gagal panen. 


Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah inovasi untuk mengatasi hal tersebut agar hama yang dianggap masalah bisa menjadi hal baru yang bermanfaat. Siswa SMK 10 Nopember, Sidoarjo, Jawa Timur pun menanggapi hal tersebut dengan mengolah telur keong sawah menjadi skincare ramah lingkungan. 


Keong sawah atau lebih dikenal dengan nama latin Pomacea canaliculata kerap menjadi momok bagi para petani karena merusak tanaman padi. Namun, siapa sangka telur keong sawah memiliki kandungan yang bermanfaat untuk perawatan kulit. Melihat potensi ini, siswa SMK 10 Nopember yang tergabung dalam Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas berinisiatif untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


"Telur keong sawah memiliki kandungan protein dan asam amino yang tinggi, yang baik untuk kulit. Kami berpikir, mengapa tidak mencoba mengolahnya menjadi produk skincare" ujar Novi Wulandari, guru Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas, SMK 10 Nopember. 


Telur keong sawah yang masih segar dimasukkan ke dalam oven dengan suhu minimal 50 derajat celcius selama setengah jam. Setelah itu, telur keong sawah ditumbuk hingga halus. 



Siswa SMK 10 Nopember, Audrey Loekita, menyampaikan bahwa untuk menghasilkan skincare telur keong sawah, diperlukan campuran bahan lain yang aman tentunya, seperti nipalgin, metil paraben, dan senyawa lainnya. Setelah peleburan semua bahan, langkah selanjutnya ialah memanaskah semua bahan hingga larut dan menyatu secara merata. 

“Setelah ini, kita akan melakukan pengembangan produk dan proses uji klinis. Apabila ditetapkan aman, maka produk skincare ini akan diproduksi secara masal agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ucap Audrey.


Sementara itu, Kepala SMK 10 Nopember, Ratih Wulansari, menyampaikan bahwa pihak sekolah selalu mendukung kreativitas yang dihasilkan oleh siswanya.


"Kami masih dalam tahap awal, tetapi kami sangat optimis dengan masa depan inovasi ini. Kami berharap para siswa bisa terus belajar dan berkembang, sehingga produk skincare dari telur keong sawah ini bisa menjadi solusi kecantikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," pungkas Ratih.


Dengan inovasi ini, SMK 10 Nopember tidak hanya menunjukkan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Semoga langkah ini dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi lingkungan serta masyarakat. (Aya/Cecep)