Transformasi Teknologi Pembelajaran untuk Pembelajaran SMK yang Berkualitas
Jakarta, Ditjen Vokasi – Perkembangan dunia digital yang semakin pesat memberikan pengaruh pada berbagai sektor, salah satunya ialah sektor pendidikan. Perubahan yang kian waktu kian cepat ini perlu diimbangi dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang memadai agar dalam proses pembelajarannya bisa berjalan dengan lancar sehingga siswa pun bisa memiliki wawasan yang luas.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki peran penting dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja, terampil, dan mampu bersaing di pasar global. Oleh karena itu, diperlukan transformasi teknologi pembelajaran yang berkelanjutan agar bisa meningkatkan kualitas belajar-mengajar.
Sebagai upaya untuk memberikan wawasan terkait isu terbaru mengenai teknologi pembelajaran pada satuan pendidikan SMK, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui kanal Youtube-nya melaksanakan webinar yang bertajuk SMK Cerdas Lewat Optimalisasi Teknologi Pembelajaran pada Rabu (13-08-2025).
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Arie Wibowo Khurniawan, dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan SMK. Webinar ini sebagai upaya untuk membekali para guru SMK dan kepala SMK di seluruh Indonesia terkait teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran hadir bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi juga penggerak utama dalam menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan efektif.
“Kalau kita bicara terkait teknologi pembelajaran, pasti tiga masalah utamanya ada di internet, kurangnya guru kompeten, dan tidak adanya perangkat yang memadai. Oleh karena itu, kita mengajak semua aktor untuk bersama-sama mengembangkan teknologi pembelajaran. Kita harus bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada,” ucap Arie.
Pada webinar kali ini, narasumber dari Product Manager PT Labtech Penta International, Ilah, menuturkan bahwa transformasi digital di lingkungan SMK bukan sekedar pengadaan perangkat teknologi, melainkan perubahan menyeluruh yang melibatkan infrastruktur, sistem pembelajaran, dan budaya organisasi. Untuk memastikan keberhasilan dan kesinambungan dalam penerapannya dibutuhkan pendekatan yang holistik. Sistem pendidikan vokasi khususnya SMK memiliki peran yang sangat penting, oleh karena itu pengembangan teknologi di tengah perkembangan industri yang begitu pesat perlu dilakukan.
“SMK tidak hanya dituntut untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan industri global. Diperlukan integrasi teknologi digital yang menyeluruh dalam proses pembelajaran dan pengelolaan pendidikan,” ucap Ilah. (Aya/NA)