Melimpah di Alam, SMKN Prigen Manfaatkan Buah Pinus menjadi Sari Buah yang Laris Manis

Melimpah di Alam, SMKN Prigen Manfaatkan Buah Pinus menjadi Sari Buah yang Laris Manis

Pasuruan, Ditjen Vokasi PKPLK – Sumber daya alam (SDA) Indonesia sangat beragam. Keberagaman ini dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama faktor geografis yang berbeda di setiap daerah. 


Pohon pinus menjadi salah satu tumbuhan yang banyak dijumpai di Indonesia. Tidak hanya tinggi dan rimbun, pohon pinus juga menghasilkan biji yang melimpah. Akan tetapi, biji-biji pinus selama ini hanya dibiarkan begitu saja sehingga keberadaannya pun berserakan di tanah. Padahal, kandungan biji pinus memiliki manfaat untuk kesehatan kulit, jantung, meredakan stres, dan menjaga kesehatan mata. 


Melihat potensi tersebut, SMKN Prigen pun memanfaatkan peluang ini dengan mengolah biji pinus menjadi produk baru berupa sari buah biji pinus. Melalui Konsentrasi Keahlian Kuliner, SMKN Prigen berusaha mengolah dengan optimal biji pinus yang begitu melimpah menjadi produk baru yang bernilai ekonomi.


Guru Konsentrasi Keahlian Kuliner SMKN Prigen, Fitria Anggraeni, menuturkan bahwa ini adalah upaya sekolah dalam menjaga keseimbangan alam dan membangun jiwa wirausaha pada diri siswa. Keberadaan sekolah yang dekat dengan hutan pinus menjadi peluang besar jika bisa dimanfaatkan dengan optimal. 


“Para siswa ini diajak untuk memilih biji pinus muda yang ada di sekitar sekolah. Mereka kemudian mengolah biji pinus tersebut dengan memperhatikan SOP sehingga menghasilkan produk sari buah yang berkualitas dan terjaga nutrisinya,” ucap Fitria. 


Produk yang diberi nama Provos dikemas kekinian dan dipasarkan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Unik dan menarik membuat produk ini dilirik oleh masyarakat. Selain unik, manfaat dari biji pinus pun sangat diperlukan oleh tubuh manusia. 


Selain nilai ekonomi, proyek ini juga memberikan pengalaman nyata kewirausahaan bagi siswa. Mereka terlibat langsung dalam seluruh proses, mulai dari pencarian bahan baku, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran produk. (Aya/NA)