PKBM Al Insan jadi Pusat Penguatan Kapasitas Tutor Kesetaraan bersama Prodi Pendidikan Masyarakat FIP UPI
Sumedang, Ditjen Vokasi PKPLK - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Insan di Desa Cikeusi, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi tuan rumah pelatihan tutor kesetaraan berjenjang berbasis kompetensi yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (FIP UPI). Kegiatan yang diselenggarakan beberapa waktu lalu (19/7) ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dan menjadi wujud konkret sinergi antara institusi pendidikan tinggi dengan lembaga pendidikan nonformal dalam mendukung peningkatan mutu layanan PKBM.
Pelatihan ini menyasar para tutor pendidikan kesetaraan dari wilayah Sumedang Timur yang selama ini menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan Program Kesetaraan Paket A, B, dan C di berbagai PKBM. Melalui pendekatan partisipatif, pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas individu dan profesional para tutor sebagai garda terdepan dalam mendampingi proses belajar warga belajar.
Tim PKM UPI dipimpin oleh Dr. Cucu Sukmana, M.Pd., dengan anggota yang terdiri atas Prof. Dr. Oong Komar, M.Pd., Prof. Dr. Mustofa Kamil, M.Pd., Sodikin, M.Ed., Ph.D., Dr. Eko Sulistiono, M.Pd., dan M. Hadi Ali Mutamam, M.Pd. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Prodi Pendidikan Masyarakat UPI dalam peran dokumentasi dan fasilitasi, memperkuat kolaborasi lintas generasi dalam pengembangan pendidikan masyarakat.
Dalam sambutannya, Cucu Sukmana menegaskan bahwa keberhasilan layanan pendidikan kesetaraan sangat dipengaruhi oleh kapasitas tutor.
“Arah dan capaian pembelajaran warga belajar sangat bergantung pada kapasitas dan kompetensi seorang tutor dalam mentransformasikan proses belajar secara bermakna,” ungkapnya dilansir dari laman berita UPI.
Rangkaian pelatihan tersebut mencakup penguatan kompetensi personal tutor, pengenalan proyek pembelajaran, hingga penyusunan RPP berbasis kompetensi. Seluruh sesi dirancang sesuai karakteristik PKBM sebagai ruang belajar berbasis komunitas yang menuntut pendekatan kontekstual dan sensitif terhadap kebutuhan warga belajar.
Diskusi dirancang terbuka untuk memberikan ruang bagi tutor mengeksplorasi isu-isu kunci seputar peran, tantangan, dan pengembangan diri dalam konteks PKBM. Salah satu isu sentral yang mencuat adalah bagaimana membangun pola pikir tutor yang reflektif dan responsif terhadap dinamika masyarakat.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya regulasi, seperti Permendikbud No. 13 Tahun 2025, dalam membingkai praktik pembelajaran kesetaraan di lapangan. Para tutor ditantang untuk tidak hanya memahami regulasi, tetapi juga menerapkannya secara adaptif sesuai kondisi masing-masing PKBM.
Melalui kegiatan ini, PKBM Al Insan tidak hanya menjadi lokasi pelatihan, tetapi juga simbol dari pentingnya revitalisasi peran PKBM sebagai aktor utama dalam pendidikan nonformal. Prodi Pendidikan Masyarakat FIP UPI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat keberadaan PKBM sebagai mitra strategis dalam mewujudkan pendidikan inklusif, berkeadilan, dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. (Esha/NA)