Rancang Game Tema Betawi, SMK Binaan BPPMPV KPTK Juara di Indonesia Game Week 2025
Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Sejumlah murid SMK binaan Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) menunjukkan talenta dalam Indonesia Game Week (IGW) 2025 dengan menjuarai Game Jam Competition. Pada kompetisi yang menjadi salah satu agenda utama Indonesia Game Week 2025 tersebut, para murid SMK ini berhasil merancang gim bertema Budaya Betawi hanya dalam waktu 48 jam.
Keberhasilan para siswa dalam merancang game betawi pada kompetisi tersebut tidak lepas dari praktik baik program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi yang dilakukan oleh BPPMPV KPTK terhadap para guru bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dengan menggandeng mitra industri gim nasional, pengimbasan program Upskilling dan Reskilling para guru tersebut dirasakan langsung manfaatnya oleh para murid.
Game Jam sendiri merupakan kompetisi untuk membuat prototipe game dalam waktu yang terbatas. Pada kompetisi kali, para murid SMK yang tergabung dalam beberapa tim ditantang untuk membuat prototipe gim dengan tema Betawi dalam waktu 48 jam atau selama dua hari saja.
Setidaknya terdapat lima SMK di bawah binaan BPPMPV KPTK yang berhasil lolos dan menjadi finalis dalam ajang tersebut. Mereka adalah SMKN 21 Jakarta, SMKN 1 Cianjur, SMKN 1 Kandeman, SMKN 11 Semarang, dan SMKN 4 Tanjung Pinang, Riau. Tidak hanya merancang gim, para murid yang terbagi dalam beberapa tim ini juga diminta untuk menyiapkan bahan presentasi dan melakukan presentasi langsung di depan para dewan juri tentang gim karya mereka tersebut.
Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, menyambut baik keberhasilan para murid SMK pada kompetisi tersebut. Menurutnya, industri gim merupakan industri besar dengan peluang kerja yang sangat terbuka.
"Kita bisa menyiapkan talenta-talenta dalam industri game nasional dari siswa-siswa SMK," kata Lismanto dalam sambutannya sebelum pemaparan gim dari para finalis, Jumat (8-8-2025).
Menurutnya, lima SMK yang berhasil masuk menjadi finalis ini merupakan SMK binaan BPPMPV KPTK melalui program Upskiling dan Reskilling yang bekerja sama dengan Gamecom Indonesia sebagai mitra industrinya. Tidak hanya menyelenggarakan Upskiling dan Reskilling, BPPMPV KPTK juga membantu menjembatani kolaborasi atau kerja sama antara SMK dengan Gamecom.
"Dengan kolaborasi ini diharapkan akan muncul unit-unit produksi game, apakah sendiri atau berpartner dengan industri sehingga masing-masing SMK dapat menjadi industri game nasional," tambah Lismanto.
Sementara itu, Sere Kalina dari Gamecom mengaku banga dengan talenta yang dimiliki anak-anak SMK dalam membuat atau merancang gim dalam Game Jam Competition tersebut.
“Dari kompetisi ini menunjukkan bahwa anak SMK sudah mampu ini bersaing dan bekerja di industri game,” ujar Sere.
Selain dapat membangun narasi positif terkait siswa SMK, melalui ajang Game Jam Competition ini, Sere juga ingin menunjukkan langsung kepada pelaku-pelaku industri gim nasional karya-karya anak-anak SMK ini.
“Dan, mereka juga tidak hanya diminta untuk membuat game dalam batas waktu tertentu saja, tapi juga harus menyusun presentasi dan mempresentasikan karya mereka di depan dewan juri. Sehingga nantinya para siswa juga sudah terbiasa untuk mengutarakan ide gagasan mereka di depan publik,” tambah Sere.
Sementara itu, Alfian Faiz, guru pendamping dari SMKN 1 Kandeman, Batang, Jawa Tengah mengatakan bahwa pengembangan game adalah sesuatu yang baru di SMKN 1 Kandeman. Menurutnya, keberhasilan SMKN 1 Kandeman dalam ajang Game Jam Indonesia 2025 tidak terlepas dari program Upskilling dan Reskilling Pemrograman Game dari BPPMPV KPTK.
“Upskilling dan Reskilling Pemrograman Game dari BPPMPV KPTK menjadi salah satu jalan saya mengenal berbagai Teknik Pengembangan Game, utamanya adalah Game Design. Kami dilatih merancang permainan yang fun serta mengandung cerita dan pesan untuk disampaikan kepada player. Hal itulah yang kemudian kami imbaskan kepada murid sehingga mereka bisa mengembangkan game dan alhamdulilah bisa menjadi juara di kompetisi ini,” tambah Alfian.
Pencapaian di Vocational Game Jam pada event Indonesia Game Week 2025, lanjut Alfian, menjadi awal semangat bagi sekolah untuk terus belajar bersama siswa dan mengembangkan pembelajaran pengembangan game serta berkarya lebih banyak ke depannya.
Sebagai informasi, tim pengembangan game dari SMKN 1 Kandeman menjadi juara pertama pada kompetisi game jam tersebut. Dengan mengusung tema Budaya Betawi, tim SMKN 1 Kandeman membuat prototipe gim berjudul “Bajaj Bercerita”.
Nafan Rizkilah, salah satu murid yang turut dalam kompetisi ini mengaku bangga bisa ikut dalam kompetisi ini. Nafan mengaku dengan tantangan selama mengembangkan game ini, ia mendapatkan banyak ilmu baru. Termasuk bagaimana harus presentasi di depan umum.
“Jadi tidak hanya hard skills saja, tetapi juga melatih soft skills kita,” ujar Nafan.
Selain Nafan, rekan lain dalam tim Bajaj Bercerita adalah Azaria Adila Purtri, dan Nurul Setianingsih. (Nan/NA)