Alumni dan Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Buktikan Talenta di Pameran Konsolnas Dikdasmen 2025
Depok, Ditjen Vokasi PKPLK - Para alumni dna instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP) unjuk gigi dalam ajang Pameran Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (Konsolnas Dikdasmen) 2025 yang digelar di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Melalui karya dan keterampilan unggul, mereka membuktikan bahwa jalur pendidikan vokasi di kursus dan pelatihan mampu mempersiapkan talenta yang siap bersaing di dunia nyata.
Para alumni dari berbagai LKP bidang keahlian tampil percaya diri menunjukkan kompetensinya di hadapan para pengunjung, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta jajarannya. Beberapa bidang keahlian tersebut adalah mulai dari fesyen, barista, akupresur, bahkan tata kecantikan.
Salah satu alumni LKP Nakamura, Iskandar Zulkarnaen, mengungkapkan antusiasnya dalam mengikuti pameran ini. Ia pun bercerita bahwa setelah pelatihan, ia sudah bekerja di Nakamura Holistic Therapy sejak 2018.
“Mengikuti kursus dan pelatihan membuat saya menjadi terapis profesional. Hal ini membantu mengembangkan keterampilan saya di bidang pijat tradisional, yang tidak hanya bermanfaat untuk saya, tetapi juga orang lain,” jelas Iskandar.
Tak hanya Iskandar, Devan Setiawan dari LKP Sangkuriang pun menunjukkan keahliannya dalam meracik kopi. Memiliki passion di bidang hospitality, membuat ia menekuni dunia F&B. Baginya, mengikuti kursus melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah langkah terbaik dalam mempersiapkan diri untuk berwirausaha menjadi seorang barista.
“Saya dulu kerja apa saja, bahkan pernah jadi juru parkir. Namun, di tahun 2024 saya belajar banyak tentang dunia kopi dan kini memiliki rintisan usaha Kopi Lanca bersama teman-teman,” terang Devan.
Selain itu, alumni LKP Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung menampilkan dua koleksi mode kontemporernya yang tak kalah memukau. Terdapat koleksi Jigsaw karya Safira Syahda Avista dan koleksi Hyogen No BA karya Muharromah Erin Nur Fajrianti.
Karya dua desain dari LKP IFI Bandung di Ruang Kolaborasi menunjukkan bahwa peserta didik vokasi memiliki potensi besar untuk berinovasi, sekaligus memberi dampak sosial dan budaya. Dengan membawa semangat “dari lokal untuk global,” karya-karya ini membuktikan bahwa jalur vokasi bukanlah jalur kedua, melainkan jalur masa depan.
Mini Class Menarik dari Instruktur LKP
Tak hanya unjuk gigi dalam memamerkan keterampilan, para instruktur pun menunjukkan keahliannya dengan mini class. Terdapat dua mini class yaitu barista dan makeup di Ruang Kolaborasi. Mini class ini berfungsi untuk memberikan edukasi dan kursus kilat kepada para pengunjung Pameran Konsolnas Dikdasmen 2025 agar bisa memiliki keterampilan vokasi di kedua bidang tersebut.
Instruktur LKP Sangkuriang, Shilla, yang sudah berpengalaman menjadi barista profesional selama 5 tahun menjelaskan mengenai penyeduhan kopi v60 dengan kopi arabika dan robusta. Menurutnya, kelas ini akan sangat menarik karena banyak pengunjung yang juga mencintai kopi.
“Penyeduhan kopi ini dasar untuk para barista karena termasuk ke manual brew. Bagi para pengunjung juga bisa membedakan mana kopi arabika dan robusta,” ungkap Shilla.
Kelas lain yang tak kalah sepi pengunjung adalah kelas rias dari LKP Fourlen. Fourlen, pendiri sekaligus instruktur LKP Fourlen turut mendemonstrasikan riasan flawless beserta tip dan triknya.
Fourlen menjelaskan, “Semua orang bisa rias, yang terpenting tahu jenis wajahnya, tau cara menggunakan alat rias, serta mau berlatih terus dan menerus. Maka, makeup simple untuk sehari-hari pun pasti bisa dilakukan karena riasan menyempurnakan penampilan.” (Zia/Dani)