Alunan Musik Keroncong SMKN 2 Kasihan Hipnotis Pengunjung Festival Harmoni Bintang

Alunan Musik Keroncong SMKN 2 Kasihan Hipnotis Pengunjung Festival Harmoni Bintang

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Festival Harmoni Bintang yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Terowongan Kendal Dukuh Atas pada 1—3 Agustus 2025 membawa pengalaman tersendiri bagi setiap pejalan kaki yang datang melihatnya. 


Tidak hanya menghadirkan karya-karya terbaik dari anak bangsa, dalam kegiatan ini juga, para pengunjung dan pejalan kaki disuguhkan dengan penampilan musik keroncong dari SMKN 2 Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Genre musik yang kurang dilirik oleh generasi muda ini berhasil dibawakan oleh siswa SMKN 2 Kasihan dengan harmoni yang indah. 


Kelompok musik SMKN 2 Kasihan tampil dengan format alat musik keroncong yang lengkap. Pengunjung yang awalnya lalu lalang pun berhenti sejenak untuk menikmati persembahan musik dari SMKN 2 Kasihan. Suasana menanti senja pun semakin hangat saat riuh tepuk tangan penonton bersahut-sahutan.


Abel, murid kelas 12 SMKN 2 Kasihan, menuturkan bahwa ini adalah salah satu pengalaman yang menyenangkan bisa memberikan persembahan musik keroncong di kota besar. 


“Musik keroncong adalah musik yang asik untuk didengarkan. Tidak hanya untuk orang tua saja, tetapi juga musik ini bisa didengarkan oleh semua kalangan,” ucap Abel. 


Tidak hanya membawakan lagu klasik keroncong, para siswa juga membawakan lagu-lagu populer lainnya yang diaransemen dengan musik keroncong modern. Paduan alat musik yang indah membuat musik keroncong terasa segar dan mampu menjangkau generasi muda.


Kepala SMKN 2 Kasihan, Turino, menyampaikan bahwa sebagai sekolah musik tertua di Indonesia, SMKN 2 Kasihan memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan dan mempertahankan musik-musik klasik. Tidak hanya musik klasik, SMKN 2 Kasihan juga membekali muridnya dengan berbagai genre musik lainnya. 


“Sebagai sekolah musiknya Indonesia kita punya kewajiban untuk menjaga kualitas musik klasik generasi muda. Siswa juga diberikan pengalaman dengan pengetahuan genre musik lainnya. Kita perlu mengikuti perkembangan zaman tetapi dengan tetap memegang jati diri musik aslinya,” ucap Turino. 


Penampilan musik keroncong SMKN 2 Kasihan menjadi salah satu sorotan dalam Festival Harmoni Bintang yang digelar selama tiga hari. Festival ini menjadi ajang apresiasi apresiasi bagi talenta-talenta muda lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK dalam berbagai bidang, baik dari seni hingga kewirausahaan. 


Melalui Festival Harmoni Bintang, SMKN 2 Kasihan tak hanya tampil sebagai penyaji, tetapi juga sebagai penjaga tradisi. Tradisi yang tidak hanya menyajikan musik secara harmoni, tetapi juga tentang bagaimana masa lalu dan masa depan bisa berpadu dalam nada-nada yang abadi. (Aya/NA)