Kolaborasi Kemendikdasmen bersama IPM dan Peacegen Dalam Happy Tanpa Bully, Ciptakan Sekolah yang Nyaman dan Inklusif.

Kolaborasi Kemendikdasmen bersama IPM dan Peacegen Dalam Happy Tanpa Bully, Ciptakan Sekolah yang Nyaman dan Inklusif.

Depok, Ditjen Vokasi PKPLK – Sebagai bagian dari upaya memperkuat kesadaran pentingnya anti perundungan (bullying) di lingkungan sekolah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Peacegen menyelenggarakan kegiatan Advo Asik Camp, dengan tajuk “Happy Tanpa Bully”. 


Kegiatan Advo Asik Camp,: Happy Tanpa Bully merupakan sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah, dan bebas dari perundungan yang dilakukan melalui pendekatan happy tanpa bully yang dikolaborasikan dengan pelatihan kewirausahaan sosial.


Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) pada tanggal 8—10 Agustus 2025,ini diikuti oleh 50 murid SMK, 50 guru SMK, fasilitator, dan komunitas.


Ada berbagai rangkaian aktivitas yang diikuti oleh peserta, mulai dari seminar, lomba, kampanye digital, deklarasi komitmen hingga pelatihan wirausaha. Melalui rangkaian agenda tersebut, diharapkan tidak hanya tumbuh kesadaran untuk lebih peduli pada gerakan anti perundungan, tetapi juga menciptakan solusi dan menginspirasi perubahan di satuan pendidikan.


Kepala Bagian Program dan Pelaporan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Edy, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi positif untuk mengedukasi murid, guru, dan masyarakat tentang pentingnya membangun budaya saling menghargai, empati, dan komunikasi positif di lingkungan pendidikan. 


“Kita harus terbebas dari pikiran yang membelenggu. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini semoga memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga sehingga ketika nanti sudah kembali ke sekolah pengalaman ini bisa diaplikasikan,” ucap Eddy. 



Kepala Bagian Tata Usaha BBPPMPV Bispar, Hedi Holidin, menuturkan bahwa ini merupakan wadah untuk belajar sekaligus menguatkan diri akan tindakan anti-bullying


“Sesuai dengan namanya Happy Tanpa Bully, para peserta pelatihan harus belajar dengan riang gembira di sini agar ilmunya bisa masuk semua,” ucap Hedi. 


Sementara itu, Siti Zaenab, perwakilan dari Pusat Penguatan Karakter Kemendikdasmen, menuturkan bahwa bullying memberikan dampak yang sangat buruk Siti menambahkan, tantangan penguatan karakter di Indonesia cukup kompleks. Oleh karena itu, penting sekali untuk mewujudkan ruang belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan. 


“Semakin aman dan nyaman lingkungannya, maka siswa bisa jadi lebih mudah dalam belajar. Penting sekali untuk menghadirkan suasana belajar yang menggembirakan, menghormati, dan menghargai keberagaman,” ucap Zaenab. 


Sementara itu, Muhammad Ihsanudin, Perwakilan dari IPM, menuturkan bahwa kegiatan ini adalah ikhtiar bersama dalam mengatasi perundungan di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini menjadi momen untuk peserta agar berpihak pada korban dan berani bertindak dari ketidakadilan dari skup yang paling kecil.


“Saya mengharapkan dengan adanya kolaborasi ini, sekolah bisa terus menyuarakan tentang tindak bullying. Bullying itu merusak mental, kepercayaan diri, dan meninggalkan luka. Kita perlu belajar budaya saling menghargai, mendengar, dan saling mendukung,” ucap Ihsanudin. (Aya/NA)