Ratusan Guru Vokasi Bidang Seni Budaya Siap menjadi Mentor di Industri Kreatif

Ratusan Guru Vokasi Bidang Seni Budaya Siap menjadi Mentor di Industri Kreatif

Sleman, Ditjen Vokasi PKPLK - Ratusan guru vokasi dari berbagai Indonesia mempersiapkan diri untuk menjadi mentor kreatif di bidang seni dan budaya. Hal tersebut pun didukung oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Maria Yohana Esti Wijayati, saat membuka Program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya (BBPPMPV Senbud) pada Rabu (6-8-2025). 

Dalam sambutannya, Esti memotivasi agar para guru untuk terus mengasah kemampuan teknis, sehingga menjadi fasilitator inspiratif dan mampu membimbing murid vokasi menjadi pelaku seni yang adaptif dan produktif.


“Guru harus membangun karakter anak bangsa dan melestarikan seni dan budaya kita. Melalui pelatihan ini, para guru menjadi agen inspiratif yang dapat menjadi contoh untuk para murid,” terangnya.

Diklat Upskilling dan Reskilling angkatan kedua yang diselenggarakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya ini diikuti oleh 129 guru bidang seni dan budaya. Terdapat 10 kelas, meliputi program keahlian/konsentrasi keahlian DKV (Teknik Grafika dan Videografi Periklanan), Animasi, Produksi dan Siaran Program Televisi, Produksi Film, Seni Tari, Kriya Kreatif Kayu dan Rotan, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Seni Lukis serta Seni Musik Pop.

Ciptakan Pembelajaran Seni Budaya Lebih Adaptif

Masih dalam kesempatan yang sama, Esti menyampaikan ekosistem di pendidikan vokasi harus dioptimalkan lebih matang. Baik dalam hal kurikulum, kolaborasi dengan industri, hingga penguatan kompetensi guru. Menurutnya, kurikulum yang dikembangkan tidak hanya memajukan suatu bidang tersebut, tetapi juga untuk melestarikan dan mengembangkan budaya.

“Dengan adanya sentuhan teknologi, seni dan budaya bisa dikembangkan lebih masif. Hal ini akan membuat pembelajaran seni budaya di SMK seni budaya semakin adaptif,” ungkap Esti.


Menanggapi Esti, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Muhammad Hasbi, menerangkan bahwa balai-balai vokasi sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kemendikdasmen memiliki beberapa tugas utama. Salah satunya adalah menciptakan kualitas pembelajaran terbaik di SMK melalui program peningkatan kapasitas guru vokasi. 

Menurutnya, kompetensi guru perlu selalu ditingkatkan, agar senantiasa relevan dengan perkembangan saat ini. Program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi menjadi langkah awal bagaimana menciptakan pembelajaran seni budaya berdampak positif bagi masyarakat.

“Harapannya guru-guru SMK dapat mempersiapkan murid yang mampu memperkenalkan seni budaya Indonesia mendunia,” ungkap Hasbi.

Sementara itu Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Masrukhan Budiyanto, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari Komisi X DPR dalam mendukung pendidikan vokasi di bidang seni budaya. 

Masrukhan menjelaskan, “Program ini tidak hanya pelatihan di balai, tetapi juga magang di industri sehingga guru-guru vokasi di akhir pelatihan mendapatkan sertifikat kompetensi dari industri atau Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kedua (LSP P2) BBPPMPV Seni dan Budaya.” (Zia/NA)