Lestarikan Warisan Nusantara, SMK Kriya Sahid Sukoharjo Kembangkan Batik Tulis

Lestarikan Warisan Nusantara, SMK Kriya Sahid Sukoharjo Kembangkan Batik Tulis

Sukoharjo, Ditjen Vokasi PKPLK – Berbicara terkait warisan budaya, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman warisan budaya yang tersebar di seluruh pelosok negeri.


Ada berbagai bentuk warisan budaya yang ditinggalkan untuk diteruskan oleh pewaris bangsa, satu di antaranya adalah batik. Bahkan, ketenaran batik ini tidak hanya menggema di Indonesia saja, tetapi juga digemari oleh warga mancanegara. Meskipun memiliki banyak penggemar di berbagai belahan dunia, kelestarian batik di Indonesia perlu dipastikan aman terlebih dahulu. Hal ini agar batik bisa tetap bertahan dan dicintai pewaris aslinya. 


Oleh karena itu, SMK Kriya Sahid Sukoharjo, Jawa Tengah, melalui kegiatan teaching factory (Tefa) pun mengembangkan produk batik tulis yang dibuat langsung oleh tangan-tangan muda kreatif. Setiap motif yang digores menggunakan canting memiliki makna dan corak yang indah. Selain itu, setiap goresan lilin malam juga merepresentasikan nilai, doa, dan kearifan lokal.


Kepala SMK Kriya Sahid Sukoharjo, Mujono, menuturkan bahwa untuk menghadapi tantangan globalisasi inovasi terhadap warisan budaya perlu dilakukan. Bukan untuk mengganti tetapi untuk mengelaborasi agar budaya yang telah ada sejak dahulu bisa tetap lestari, berkembang, dan semakin dicintai, termasuk kain batik. Dalam proses ini, siswa belajar terkait proses menghasilkan selembar kain batik. 


“Untuk menghasilkan kain batik itu banyak sekali proses yang dilalui. Itulah sebabnya harga batik di pasaran cukup tinggi karena prosesnya panjang. Tidak hanya prosesnya yang lama, setiap motif yang ada di kain batik juga memiliki makna adiluhung yang perlu dipelajari,” ucap Mujono. 


Kain batik yang telah dihasilkan oleh siswa kemudian dipasarkan melalui berbagai kanal maupun kesempatan seperti pameran, media sosial, atau pun gerai yang ada di sekolah. Komitmen SMK Kriya Sahid Sukoharjo dalam mengembangkan batik tulis perlu diikuti dengan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini karena pelestarian budaya bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja tetapi seluruh elemen masyarakatnya. (Aya/NA)