Miliki Target hingga Gabung Komunitas, Ini Tip Menjaga Motivasi Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh
Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menawarkan fleksibilitas dalam pelaksanaanya. Akan tetapi, porsi belajar yang lebih banyak dilakukan secara daring daripada tatap muka, membuat persoalan motivasi belajar kerap menjadi kendala dalam menentukan keberhasilan peserta didik PJJ.
Afifah Amro Amatulloh, salah satu alumus program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di SMA Terbuka, SMAN 2 Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, mengakui bahwa motivasi dalam belajar memang menjadi salah satu tantangan selama mengikuti Pendidikan Jarak Jauh.
Meskipun demikian, Afifah memiliki cara tersendiri untuk terus menjaga motivasinya dalam belajar.
“Kalau saya fokus pada target. Saya punya target untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri itu yang memotivasi saya,” kata Afifah yang saat ini sudah diterima di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung.
Oleh karena itu, Afifah menilai penting bagi peserta didik yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh untuk memiliki target dari pendidikan yang ditempuhnya. Hal ini akan membuat seseorang terus termotivasi dalam belajar meskipun hanya secara daring.
Hal lain yang penting dilakukan menurut Afifah adalah faktor lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Menurutnya, penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung program belajarnya.
Bagi Afifah, tidak ada salahnya untuk bergabung dengan komunitas-komunitas yang dapat memberikan motivasi untuk senantiasa belajar dan menemukan hal-hal baru.
“Semenjak saya gabung komunitas dengan pemuda-pemudi dari berbagai penjuru di nusantara, ataupun mengikuti seminar offline, saya selalu menemukan orang-orang hebat di dalamnya, dan itu membuat saya termotivasi terus untuk ke depannya,” tambah Afifah.
Lalu, yang terakhir, menurut Afifah, adalah berupaya untuk terus memnbangung rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengeksplorasi berbagai sumber-sumber belajar baru.
“Karena semakin kita ingin tahu banyak hal, itu menjadikan pembelajaran jarak jauh tidak membosankan, juga menjaga kestabilan belajar,” terang Afifah. (Nan/Dani)