Putus Sekolah dan Ikut Kursus, Ayu jadi Terapis Andalan di Salon Ternama Dubai
Dubai, Ditjen Vokasi PKPLK - Memiliki pekerjaan di luar negeri bagi Ni Komang Ayu Mahesarani, sebelumnya hanya jadi angan yang entah kapan terwujud. Namun, saat ia sedang putus harapan karena menganggur dan putus sekolah, ia mengikuti kursus spa dan dapat berkesempatan bekerja di Dubai.
Jalan yang ia tempuh pertama kali ialah melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bali Citra Internasional di tahun 2024. Ayu adalah salah satu lulusan PKK di LKP tersebut yang pertama kali mendapatkan pekerjaan ke luar negeri.
“Saya dulu sempat bekerja di salon di Bali lalu resign. Tidak lama, saya mengetahui kursus gratis tersebut dari sepupu dan saya sempat minder apakah yang putus sekolah boleh ikut pelatihan juga,” terang Ayu.
Karena kendala ekonomi, Ayu tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang sekolah menengah. Ia sangat bersyukur karena kursus membuka peluang baru baginya untuk bisa mengasah keterampilan dan meningkatkan taraf hidup.
“Ternyata LKP Bali Citra Internasional sangat memberikan kesempatan untuk saya. Itu adalah hal yang saya syukuri di tahun kemarin,” ungkap Ayu.
Dari Keterampilan Pijat Terbang ke Dubai
Ayu bercerita bahwa ia sama sekali belum mengetahui tentang spa. Di LKP tersebut lah, Ayu memulai dari nol pembelajaran spa, mulai dari pengetahuan spa dasar, teknik-teknik spa, hingga praktik spa. Menurut Ayu, mempelajari spa cukup menantang karena perlu mengetahui struktur anatomi manusia dan perlu menggunakan hati.
“Saat pijat tentu klien ingin rileks, makanya suasana hati terapis juga harus bagus. Itu yang saya pelajari juga di spa, belajar kontrol emosi,” jelas Ayu.
Ketekunan Ayu membuahkan hasil. Walaupun ia sempat pesimis tidak sempat mengikuti pembelajaran dengan cepat, nyatanya Ayu berhasil lulus uji kompetensi. Bahkan, dalam waktu singkat ia bisa memperoleh pekerjaan di Salon Bedashing Beauty Lounge Dubai menjadi massage therapist.
“Saya punya pengalaman kerja di bidang salon lalu ditambah dengan pelatihan spa, rasanya mimpi saya terwujud untuk bekerja ke luar negeri,” ungkap Ayu.
Ayu percaya dengan pendidikan dan pelatihan yang intensif, bisa membawanya terbang lebih tinggi. Sudah bekerja kurang lebih enam bulan, Ayu merasa pengalaman bekerja di salon ternama tersebut sangat membantunya untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris dan hospitality. Ia pun menjadi terapis andalan karena saat kursus sudah menguasai balinese massage yang sangat digandrungi oleh klien salon.
“Saya pikir karena putus sekolah saya hanya bisa bekerja di daerah asal, ternyata saya bisa mewujudkan mimpi dengan bekerja di luar negeri,” ujar Ayu lebih lanjut.
Dari mimpi tersebut, Ayu berhasil meningkatkan pendapatannya per bulan. Jika di awal pekerjaan di Bali ia hanya mendapatkan Rp2 juta, ketika menjadi terapis di Dubai, ia mendapatkan penghasilan sekitar 3.000 Dirham atau sekitar Rp13 juta. Peningkatan pendapatan yang besar tersebut pun membuat Ayu bisa membantu keluarganya di Bali. Kini, ia pun bisa menabung untuk keperluannya. (Zia/Dani)