DIKTARA FEST: PKBM Jadi Garda Terdepan Pendidikan Kesetaraan di Kota Yogyakarta
Yogyakarta, Ditjen Diksi PKPLK – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di lingkungan Kota Yogyakarta menunjukkan perannya sebagai garda terdepan pendidikan kesetaraan melalui ajang Pendidikan Kesetaraan Festival (DIKTARA FEST) 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta di Royal Darmo Malioboro Hotel, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh PKBM dan Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) se-Kota Yogyakarta ini menjadi wadah untuk menampilkan karya, inovasi, dan hasil pembelajaran warga belajar yang merefleksikan semangat kemandirian, kreativitas, serta kontribusi nyata PKBM terhadap masyarakat.
Salah satu lembaga yang menampilkan hasil karyanya dalam kegiatan ini adalah PKBM Al-Islam Giwangan. PKBM yang berdiri sejak tahun 2018 ini menjadi ruang belajar bagi lebih dari 45 peserta didik, sebagian besar berasal dari kawasan Giwangan dan sekitarnya, termasuk anak-anak panti asuhan.
Sigit Nur Cahyo, perwakilan PKBM Al-Islam Giwangan, mengungkapkan bahwa PKBM tersebut mempunyai program unggulannya Paket B (setara SMP) yang dipadukan dengan pembelajaran tahfiz dan baca-tulis Al-Qur’an, dan mengintegrasikan nilai spiritual serta keterampilan praktis.
Ia menambahkan, peserta didik di PKBM Al-Islam Giwangan sebagian besar berusia remaja, seusia pelajar SMP. PKBM tersebut berkomitmen untuk membentuk karakter siswa melalui pendidikan berbasis agama, pemberdayaan, dan keterampilan.
“Banyak anak yang bisa terus melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK hingga perguruan tinggi. Hingga kini kami telah meluluskan sekitar empat hingga lima angkatan, dengan rata-rata satu kelas berisi 10 hingga 20 peserta didik,“ tambahnya.
Selain PKBM Al-Islam Giwangan, PKBM Reksonegaran juga menjadi salah satu peserta yang menarik perhatian publik dalam DIKTARA FEST 2025. Melalui kelompok musik Reksokustik (Reksonegaran Akustik), PKBM ini menampilkan dua lagu berjudul Selalu Ada di Nadimu dan Kita Usahakan Lagi, yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta dan tamu undangan.
Kepala PKBM Reksonegaran, Sudarmaji, menyampaikan bahwa penampilan seni tersebut menjadi simbol semangat warga belajar untuk terus berkembang.
“Festival ini menjadi ruang apresiasi penting bagi peserta didik kami. Lewat karya seni dan keterampilan, mereka belajar mengekspresikan diri dan menumbuhkan rasa percaya diri,” tuturnya.
Selain menampilkan pertunjukan seni, PKBM Reksonegaran juga memamerkan inovasi hasil pembelajaran vokasional, seperti teknologi pengolahan air berbasis Jepang, produk olahan dark garlic, serta pelatihan akupresur di stand pameran mereka. Inovasi ini merupakan bentuk nyata implementasi pembelajaran berbasis keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, dalam pembukaan acara menegaskan bahwa pemerintah kota terus mendukung keberadaan PKBM sebagai bagian penting dari ekosistem pendidikan yang inklusif. “Pendidikan nonformal ini akan terus dikembangkan, dengan memperkuat kolaborasi antar PKBM serta meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pendidikan kesetaraan membuka peluang yang sama untuk berkembang dan berdaya," tegasnya.
Penyelenggaraan DIKTARA FEST 2025 menjadi momentum penting bagi seluruh PKBM di Yogyakarta untuk memperlihatkan kiprah dan inovasi mereka dalam membangun pendidikan sepanjang hayat. Melalui kolaborasi antar-lembaga, PKBM terus memperkuat perannya dalam mencetak generasi pembelajar yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing. (Esha/NA)