Dorong Inovasi Pembelajaran, Ratusan Guru Ikuti Pelatihan Upskilling dan Reskilling Pertanian

Dorong Inovasi Pembelajaran, Ratusan Guru Ikuti Pelatihan Upskilling dan Reskilling Pertanian

Cianjur, Ditjen Vokasi PKPLK - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong kompetensi guru kejuruan. Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian kembali menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Berbasis Dunia Kerja (Upskilling dan Reskilling) Angkatan 5.


Program ini berlangsung selama 29 hari, mulai 12 Agustus hingga 9 September 2025, dengan fokus pada empat program keahlian strategis yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sektor pertanian. Terdapat 102 guru yang mengikuti pelatihan dalam rangka penguatan kompetensi di bidang pertanian dan agribisnis. 


Kepala BBPPMPV Pertanian, Yusuf, turut membuka kegiatan ini secara luring pada akhir Agustus lalu. Dalam sambutannya, Yusuf menekankan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran guru vokasi dalam menyiapkan pendidikan yang adaptif dan relevan dengan perkembangan industri.


“Kegiatan Upskilling dan Reskilling Angkatan 5 ini tidak hanya berfokus pada transfer ilmu teknis, tetapi juga pada penanaman budaya kerja, penguatan mindset kewirausahaan, serta pemanfaatan teknologi terkini, seperti koding dan kecerdasan artifisial,” ujar Yusuf.


Yusuf pun berpesan agar pelatihan guru kejuruan ini dapat memberikan dampak nyata di satuan pendidikan. Selain itu, Yusuf mendorong agar pelatihan ini tidak hanya memberikan pemahaman yang sesuai industri, tetapi juga melahirkan inovasi-inovasi baru di sektor pertanian sehingga menjawab tantangan di bidang tersebut. 


“Harapannya, para guru dapat menjadi motor penggerak inovasi pembelajaran di sekolah masing-masing,” ujar Yusuf.


Selain penguasaan materi teknis, peserta juga mendapatkan penguatan pada konsep pembelajaran mendalam (deep learning), teaching factory (Tefa), pembelajaran berbasis projek serta pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran vokasi. Dengan bekal ini, guru SMK diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang bermakna, inovatif, dan selaras dengan kebutuhan dunia kerja, sekaligus menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan berorientasi pada solusi.


Sebagai informasi, terdapat empat kelas dalam penyelenggaraan Program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi Angkatan 5 di BBPPMPV Pertanian, mulai dari Program Keahlian Agribisnis Peternakan (Penetasan Telur), Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (Pengolahan Serealia), Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (Pengolahan Tanaman Atsiri), dan  Agribisnis Tanaman (Produksi Benih Tanaman). (BBPPMPV Pertanian/Zia/NA)