Pendidikan Bermutu untuk Semua, Mendikdasmen Tinjau Proses Revitalisasi SLBN Cilacap dan SMK Muhammadiyah Majenang

Pendidikan Bermutu untuk Semua, Mendikdasmen Tinjau Proses Revitalisasi SLBN Cilacap dan SMK Muhammadiyah Majenang

Cilacap, Ditjen Vokasi PKPLK – Mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua menjadi salah satu komitmen utama pemerintah dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Pendidikan bermutu tidak hanya berbicara terkait kualitas akademik saja, tetapi juga terkait pemerataan akses, inklusivitas, dan kesiapan lulusan dalam menghadapi tantangan global. 


Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus mendorong program prioritas Revitalisasi Satuan Pendidikan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia sehingga dapat mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. 


Sejak diluncurkan pada bulan Mei 2025, program ini telah menyasar sekolah-sekolah di berbagai penjuru tanah air. Dalam hal ini, SLB Negeri Cilacap dan SMK Muhammadiyah Majenang, Jawa Tengah berkesempatan untuk mendapatkan kebermanfaatan dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan. Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau langsung dua satuan pendidikan di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kemendikdasmen, yaitu SLBN Cilacap dan SMK Muhammadiyah Majenang. 


Dalam kunjungannya di SMK Muhammadiyah Majenang, Mendikdasmen menyampaikan upaya pemerintah dalam menyiapkan SDM melalui jenjang SMK. Revitalisasi SMK tidak hanya ditentukan oleh modernisasi sarana, tetapi juga kualitas pendidik, tenaga kependidikan, dan murid. 


“Kami usahakan untuk menambahkan SMK empat tahun dengan satu tahun terakhir para murid diberi penguatan bahasa asing, pemahaman budaya dari berbagai negara, dan berbagai keterampilan soft skills yang memungkinkan mereka bisa masuk ke dunia kerja,” ucap Mendikdasmen.


Sementara itu, Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman saat ini Cilacap sedang berupaya meningkatkan kualitas pembangunan di bidang pendidikan. 



“Kami harapkan kolaborasi ini dapat membantu kami dalam pembangunan bidang pendidikan di Cilacap sehingga bisa optimal dalam menyiapkan SDM yang unggul,” ucap Syamsul.


Revitalisasi SLBN Cilacap Wujudkan Inklusivitas


Sebagai salah satu sekolah penerima manfaat dari program ini, SLBN Cilacap akan mengoptimalkannya untuk memperbaiki fasilitas sarana prasarana berupa enam ruang kelas, tiga ruang administrasi, dan satu ruang pembelajaran khusus berupa lab fisioterapi. 


Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala SLBN Cilacap, Masripah, menyampaikan rasa syukurnya karena SLBN Cilacap berkesempatan untuk mendapatkan program Revitalisasi Sekolah. Menurutnya, untuk mewujudkan pembelajaran yang nyaman bagi murid-murid istimewa dibutuhkan sarana prasarana yang memadai dan kondusif sehingga para murid dengan berbagai latar belakangnya bisa belajar dengan optimal. 


“Kendala selama ini yang anak-anak dan kami rasakan sekali itu ketika musim hujan. Ruang kelas selalu terendam air hujan setinggi betis orang dewasa. Tentunya hal ini menjadi distraksi dalam proses belajar dan paling utamanya adalah terkait keselamatan para murid,” ucap Musripah. 


Dengan adanya program revitalisasi ini, diharapkan akan membantu sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman, aman, dan gembira.



“Terima kasih atas perhatian dari pemerintah yang telah hadir di tengah-tengah keistimewaan anak-anak kami semua,” ucap Masripah.


Perkuat Kompetensi Lewat Revitalisasi SMK 


SMK menjadi salah satu garda terdepan untuk menyiapkan SDM yang siap bersaing di pasar kerja. SMK Muhammadiyah Majenang memanfaatkan program Revitalisasi Satuan Pendidikan untuk membangun lima ruang kelas belajar dan satu ruang praktik murid.


Kepala SMK Muhammadiyah Majenang, Ahmad Saripudin, menyampaikan bahwa SMK menjadi salah satu satuan pendidikan vokasi yang dikembangkan agar relevan dengan kebutuhan industri. Fasilitas sarana prasarana yang baik dan memenuhi standar akan membantu sekolah dalam memperkuat pembelajaran.


“Revitalisasi ini bukan hanya tentang membangun fisik bangunan, tetapi juga membangun jiwa yang siap dengan perubahan. Dengan adanya revitalisasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan dalam penyiapan SDM yang adaptif, inovatif, dan kompetitif,” ucap Ahmad Saripudin. 


Program ini pun menjadi hal yang dinanti-nanti oleh murid SMK Muhammadiyah Majenang, hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Dhafa, murid kelas XI SMK Muhammadiyah Majenang. Menurut penuturan Dhafa, selama ini untuk menggunakan praktik di lab, Dhafa bersama teman-temannya harus menunggu waktu giliran. Dalam satu minggu, murid SMK Muhammadiyah Majenang hanya bisa 1—2 kali praktik di lab. Tentunya hal ini membuat proses praktik menjadi kurang optimal. 


“Senang rasanya sebentar lagi kita akan punya fasilitas baru. Harapannya setelah ini kami jadi lebih semangat lagi dalam belajar terutama ketika praktik,” ucap Dhafa. 


Program Revitalisasi ini tidak hanya bermanfaat bagi sekolah dan murid, tetapi juga membantu untuk menggerakkan roda perekonomian lokal khususnya dalam pelibatan tenaga kerja dalam pembangunan sarana prasarana. Wahyo, salah satu warga Cilacap menjadi salah satu tenaga kerja yang merasakan manfaat dari pelaksanaan program ini. 


“Adanya program ini menunjukkan bahwa pemerintah peduli dengan sekolah-sekolah yang ada di daerah. Untuk kami yang berprofesi sebagai tukang juga merasa senang karena dilibatkan dalam proses pembangunan yang tentunya membantu kami untuk terus memberikan asap di dapur,” ucap Wahyo. (Aya/NA)