Berkat Kursus, Alumnus Program PKW Ini Dapatkan Finansial Lebih Baik

Berkat Kursus, Alumnus Program PKW Ini Dapatkan Finansial Lebih Baik

Surakarta, Ditjen Vokasi - Bekerja dengan puluhan orang secara monoton sudah menjadi rutinitas Tri Indah Sari. Terlebih, dengan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidup, kondisi ini membuatnya mencari cara lain untuk keluar dari belenggu tersebut. Hingga di satu momen, ia mencoba untuk mengikuti kursus menjahit di salah satu lembaga kursus dan pelatihan (LKP).


Kursus menjahit tersebut mulai membuka pandangannya secara keseluruhan tentang dunia sewing. Keterampilan menjahit tidak hanya mentok di dinding pabrik, tetapi Indah juga bisa membuka usaha sendiri. Dengan berbekal keyakinan tersebut, ia mengikuti kursus menjahit di LKP Cakra, Surakarta, Jawa Tengah, melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2022. 


“Dulu bekerja di pabrik manufaktur dan memutuskan untuk belajar dari nol tentang menjahit. Saya percaya dengan kursus bisa membuka peluang baru,” ungkap Indah mengawali cerita.


Bagi Indah, program PKW sangat membantunya untuk mengikuti kursus menjahit intensif secara gratis, terlebih dengan keterbatasan ekonomi yang ia alami. Ia tidak hanya tahu bagaimana membuat pola dan berbagai teknik menjahit, tetapi juga cara membangun rintisan usaha yang berkelanjutan dan meningkatkan mental wirausahanya. 


“Teknik-teknik menjahit diajari secara lebih mendalam. Saya dan teman-teman yang lain pun mendapatkan proyek untuk membuat gamis dan batik saat pelatihan berlangsung,” jelas Indah menceritakan pengalamannya saat kursus di LKP Cakra.


Dari Gaji di Bawah UMR sampai Bisa Bantu Suami Buka Bengkel


Sebagai bentuk tindak lanjut program PKW, para peserta pun mendapatkan modal dan barang-barang jahit untuk membuka rintisan usaha. Indah akhirnya mendapatkan mesin jahit sendiri sehingga ia bisa langsung membuka jasa jahit sendiri di rumah.


“Akhirnya keinginan saya terkabul, bisa bekerja di rumah karena anak saya masih kecil saat itu,” ungkap ibu muda kelahiran 1994 tersebut.


Indah pun merasa terbantu karena LKP Cakra terus melakukan monitoring dan evaluasi untuk memantau progres rintisan usaha. Ia merasa, jika dahulu ia hanya dibayar di bawah UMR, kini ia bisa mendapatkan lebih dari itu.


“Dulu cuma dapat sekitar Rp1.800.000,00 per bulan tapi sekarang kalau dihitung bisa lebih dari UMR sekitar Rp2—3 juta,” ujar Indah.


Indah pun menjelaskan bahwa perubahan hidup pun mulai membaik setelah mengikuti kursus menjahit. Ia bisa menabung dan bahkan membantu usaha suami membuka bengkel di depan rumah. Saat ini, ia pun sudah bisa membelikan apapun yang anak-anaknya mau, karena sebelumnya untuk makan pun cukup sulit.


Tak hanya dampak secara ekonomi, Indah pun sangat bersyukur karena mendapatkan teman-teman kursus yang sangat suportif. Sering kali ia mendapatkan projek dari teman-teman sesama alumni PKW bahkan sebaliknya. Hal ini tentu saja dapat menambah pendapatannya.


“Kemarin baru saja diajak projek bareng alumni PKW yang lain untuk menyelesaikan 200 pcs gamis,” terang Indah.


Menurut Indah, langkahnya masih sangat panjang. Masih banyak mimpi yang ingin ia wujudkan untuk membesarkan usaha jahitnya. Namun, satu yang pasti, ia sangat bersyukur karena langkah pertamanya ia mulai dari kursus. (Zia/Dani)