Anti-Mainstream, Kue Sus Inovasi Unik Tulang Ikan Buatan Siswa SMKN 1 Turen
Malang, Ditjen Vokasi PKPLK – Kuliner adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Perkembangannya yang masif membuat pelaku industri kuliner untuk putar otak agar bisa menghasilkan inovasi kuliner yang diterima pasar.
Pengolahan kuliner juga berhubungan dengan lingkungan. Pengolahan yang benar akan menghasilkan minim limbah yang dapat berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Untuk itu diperlukan inovasi yang tepat agar pengolahan bahan makanan dapat tepat guna, selain menghasilkan kuliner yang lezat dan bergizi juga ramah lingkungan.
SMKN 1 Tureng, Malang, Jawa Timur, melalui Konsentrasi Keahlian Kuliner, pun mengambil langkah dengan mengolah limbah tulang ikan menjadi camilan sehat dan kekinian. Limbah tulang ikan yang terpilih diolah kembali menjadi produk kuliner berupa kue sus. Inovasi ini tidak hanya menjawab tantangan pengolahan limbah pangan, tetapi juga menghadirkan produk baru yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Guru Konsentrasi Keahlian Kuliner, Rudi Barianto, menyampaikan bahwa produk camilan sehat dibuat dari bahan-bahan yang jarang dimanfaatkan dan bernilai jual rendah namun memiliki nilai gizi yang tinggi. Produk ini terbuat dari bahan dasar tulang ikan dan daun kelor.
“Camilan ini menjadi produk makanan sehat dan memiliki gizi yang tinggi. Kami bertujuan untuk memanfaatkan bahan baku yang tidak memiliki nilai jual sehingga produk kami ini harganya terjangkau di kalangan masyarakat umum dan ada unsur edukasinya,” jelasnya.
Kue sus SMKN 1 Turen yang diberi merek Tuikesu telah dijual di toko milik sekolah. Tulang ikan kaya akan kalsium dan protein, dan sangat baik untuk pertumbuhan tulang serta gizi anak-anak.
Melalui pengolahan ini juga diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman bagi siswa dan menggali talenta muda wirausaha yang kreatif, tetapi juga mampu berkembang menjadi sebuah usaha yang lebih luas lagi. Pengolahan bahan-bahan lokal masih perlu diperhatikan agar pemanfaatannya semakin optimal. (Aya/Dani)