Digitalisasi di Sekolah, Guru SMK Ciptakan Sistem Kontrol IoT Tanpa Batas Jarak

Digitalisasi di Sekolah, Guru SMK Ciptakan Sistem Kontrol IoT Tanpa Batas Jarak

Depok, Ditjen Vokasi PKPLK - Karya guru-guru SMK terus menunjukkan geliatnya. Salah satunya adalah sistem kontrol ruangan berbasis internet of things (IoT) karya Fahmi Idris dan tim dari SMKN 1 Percut Sei Tuan. Hasil inovasi tersebut turut eksis dalam Pameran Panen Karya Inovasi Guru Vokasi dan Instruktur LKP yang diselenggarakan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) pada Selasa (15-04-2024).


Berbekal ilmu dari program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi yang diselenggarakan oleh BBPPMPV Bidang Bangunan dan Listrik (BBL) 2024, Fahmi mengembangkan sistem kontrol IoT. Sistem ini memiliki rakitan sederhana, tetapi tetap fungsional karena telah diterapkan di lingkungan sekolahnya, khususnya di ruang workshop elektronika.


“Proses pembuatan sistem ini saya dan tim lakukan ketika mengikuti pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi. Pelatihan yang tidak hanya teori, tetapi juga berbasis industri dan langsung membuat project,” terang Fahmi.


Fahmi bercerita bahwa pelatihan tersebut menambah keterampilannya di bidang teknologi listrik berbasis IoT. Tak hanya itu, ia pun bertemu dengan guru-guru SMK lainnya dan menambah jejaring (networking) di bidang tersebut.


“Sebelum ikut pelatihan, saya hanya tahu elektronika dan dasar-dasar IoT. Akan tetapi, setelah mengikuti pelatihan Upskilling ini, wawasan saya terbuka tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi IoT menjadi lebih dalam,” ungkapnya. 


Bisa Dikontrol Tanpa Batas Jarak


Sistem ini dapat dikontrol melalui aplikasi di ponsel pintar telah dirancang sendiri. Dengan begitu, guru atau staf sekolah dapat menghidupkan dan mematikan perangkat tanpa harus hadir secara fisik di ruang tersebut.


“Sistem ini bisa dikontrol di mana saja dan kapan saja, selagi masih ada jangkauan internet di alat kontrolnya maupun di HP kita sendiri,” jelas Fahmi.


Tingginya peminat terkait sistem kontrol membuat Fahmi memberikan pemahaman kepada guru-guru lain di beberapa SMK sebagai bentuk pengimbasan setelah program Upskilling dan Reskilling. Menurutnya, pengimbasan tersebut membuat para guru pun semakin termotivasi dalam membuat inovasi dan memberikan pemahaman tentang elektronika dan IoT kepada peserta didik. 


“Tentu hal ini akan membuat para peserta didik pun mempunyai pengetahuan tentang merakit sistem kontrol sendiri, sehingga mereka pun bisa memiliki pengalaman selagi di SMK,” terang Fahmi.


Program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi sendiri bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru agar selaras dengan perkembangan industri 4.0. Program ini merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus dalam mewujudkan profesionalitas pengajar vokasi. (Zia/Dani)