Kolaborasi Pendidikan dan Konservasi, Pelaksanaan RGTS di SMKN 1 Labuan Bajo untuk Komodo yang Lebih Lestari

Kolaborasi Pendidikan dan Konservasi, Pelaksanaan RGTS di SMKN 1 Labuan Bajo untuk Komodo yang Lebih Lestari

Labuan Bajo, Ditjen Vokasi PKPLK – Komodo adalah salah satu reptil purba yang masih bisa dijumpai di Indonesia. Keberadaannya di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu destinasi yang banyak menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. 


Jumlahnya yang tinggal menghitung jari dan usianya yang tergolong tua menjadi perhatian penting bagi masyarakat sekitar untuk memelihara keberlanjutan hidup komodo. Salah satu cara yang dilakukan oleh Taman Nasional Komodo (TNK) ialah dengan melaksanakan program Ranger Goes to School (RGTS). Dengan menggandeng SMKN 1 Labuan Bajo khususnya Konsentrasi Keahlian Unit Layanan Pariwisata, Taman Nasional Komodo dan SMKN 1 Labuan Bajo berupaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata berkelanjutan. 


SMKN 1 Labuan Bajo menjadi sekolah percontohan pelaksanaan RGTS. Taman Nasional Komodo sebagai salah satu destinasi unggulan Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara kunjungan wisata dan pelestarian ekosistem. 


Menurut Kepala SMKN 1 Labuan Bajo, Viktoria Timung Wulang, ini adalah sebuah inisiatif strategis dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan Taman Nasional Komodo. Pelaksanaan RGTS juga menjadi program kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi dan sektor konservasi, yang bertujuan membentuk generasi muda yang memiliki kepedulian dan kompetensi dalam pengelolaan pariwisata ramah lingkungan.


“Pelaksanaan RGTS diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dengan menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya terampil dalam industri pariwisata, tetapi juga berwawasan konservasi,” ucap Viktoria.


Melalui RGTS, para siswa dibekali keterampilan praktis terkait pariwisata berkelanjutan hingga komunikasi intepretatif tentang keanekaragaman hayati di kawasan konservasi. Salah satu yang menarik adalah keterlibatan siswa dalam praktik lapangan langsung di Taman Nasional Komodo, bekerja sama dengan Balai Taman Nasional dan pelaku usaha wisata setempat.


“RGTS yang diterapkan di SMKN 1 Labuan Bajo menjadi salah satu ciri khas dari sekolah kami karena ini menjadi percontohan. Setelah berjalan sekitar empat tahun, program RGTS akhirnya disetujui oleh pemerintah dan akan menjadi muatan lokal di wilayah Labuan Bajo,” ucap Viktoria. 


Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam kurikulum, mulai dari pariwisata, lingkungan, hingga edukasi konservasi bagi wisatawan, SMKN 1 Labuan Bajo tidak hanya menjawab kebutuhan industri, tetapi juga menyuarakan tanggung jawab terhadap masa depan komodo. (Aya/Dani)