Tawarkan Fleksibilitas, Pendidikan Jarak Jauh Kian Diminati
Bandung Barat, Ditjen Vokasi PKPLK - Layanan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) kian diminati oleh masyarakat yang ingin meningkatkan kualitas dan kompetensi diri melalui jalur pendidikan formal namun terhalang dengan berbagai kendala, baik waktu hingga geografis yang membuat mereka sulit mengakses pendidikan. Fleksibilitas yang menjadi salah satu kekhasan dalam PJJ membuat sekolah yang membuka layanan pendidikan jarak jauh menjadi pilihan.
Berbagai kondisi dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat saat ini membuat anak muda mulai melirik model belajar terbuka yang fleksibel seperti yang diterapkan SMA Terbuka dengan model Pendidikan Jarak Jauh sebagai salah satu layanannya. Salah satunya seperti layanan pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan di SMAN 2 Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Sejak dibuka pada 2014 lalu, program Pendidikan Jarak Jauh yang dilaksanakan di SMAN 2 Padalarang ini kian diminati oleh para siswa. Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari animo para siswa program Pendidikan Jarak Jauh yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Minat peserta didik terhadap program SMA Terbuka masih sangat besar. Itu terbukti dari antusias siswa dalam PPDB/SPMB tiap tahun yang mencapai ratusan peserta didik,” kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, SMAN 2 Padalarang, Andi Sopandi beberapa waktu lalu.
Menurut Andi, para siswa umumnya sangat terbantu dan terwadahi dengan adanya layanan Pendidikan Jarak Jauh. Terlebih para peserta didik pada layanan Pendidikan Jarak Jauh di SMA Terbuka ini berlatar belakang status ekonomi yang lemah.
“Dengan hadirnya program ini, mereka merasa terbantu karena program SMA terbuka bebas dari biaya apa pun,” ujar Andi.
Tidak hanya karena alasan ekonomi, alasan lain para peserta didik di program Pendidikan Jarak Jauh SMAN 2 Padalarang juga karena faktor fleksibilitas layanan pendidikan yang diberikan melalui program Pendidikan Jarak Jauh ini. Oleh karena itu, para siswa program Pendidikan Jarak Jauh di SMAN 2 Padalarang ini sangat beragam, mulai dari artis, hingga atlet baik atlet daerah maupun atlet nasional.
Umumnya mereka memilih SMA Terbuka dengan layanan pendidikan Jarak Jauh karena fleksibilitas dalam belajar sehingga mereka bisa tetap belajar serta tidak perlu meninggalkan tempat mereka atau aktivitas mereka.
“Dan kalau untuk para siswa yang memiliki KIP mereka masih dapat bantuan secara rutin yang bisa digunakan untuk keperluan belajar mereka,” tambah Andi.
Saat ini, jumlah siswa peserta Pendidikan Jarak Jauh di SMAN 2 Padalarang sekitar 200-an siswa.
“Untuk siswa yang naik ke kelas XII ada 113 siswa dan yang naik ke kelas XI ada 106 siswa. Rencana di tahun ajaran baru kita akan membuka setara empat rombongan belajar,” Andi menambahkan.
Yovandi, salah satu siswa program Pendidikan Jarak Jauh SMAN 2 Padalarang, memilih sekolah di SMA Terbuka. Yovandi tak perlu meninggalkan bangku sekolah meskipun harus terus berlatih ketat sebagai atlet dayung. Ia bisa belajar secara daring dari tempat pemusatan latihan atlet dayung di Situ Ciburuy, Padalarang.
”Saya bersyukur ada pilihan pendidikan jarak jauh di SMA Terbuka sehingga tidak terhambat untuk bisa belajar, ” kata Yovandi yang merupakan atlet dayung asal Depok, Jawa Barat. (Nan/Dani)