Lebih Adaptif, Ditsuslat Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital dan AI untuk Kursus Daring

Lebih Adaptif, Ditsuslat Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital dan AI untuk Kursus Daring

Yogyakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Di tengah pesatnya transformasi digital dan industri 4.0, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Vokasi PKPLK) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Kursus Dalam Jaringan (Daring) Tahap 2 pada 24–26 Juni 2025 di Yogyakarta.


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, turut membuka bimtek ini. Dalam sambutannya, Dirjen Tatang berpesan bahwa kursus daring menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan bermutu untuk semua. 


“Aksesibilitas dan fleksibilitas pembelajaran melalui kursus daring harus dimaksimalkan. Transformasi digital pun harus diperkuat dan kontennya harus mudah dicerna oleh masyarakat. Lewat kursus daring, pembelajaran bisa menjangkau peserta didik lebih luas dan dapat dilaksanakan dengan lebih murah,” imbuh Tatang.


Tatang menegaskan, bimtek kursus daring ini diinisiasi untuk mendorong lembaga kursus dan pelatihan (LKP) agar mampu beradaptasi dan berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. 


Tatang menambahkan, “Terutama di era ketika ruang dan waktu bukan lagi menjadi batas, pendidikan nonformal kini dituntut lebih inklusif, efisien, dan fleksibel.”


Optimalkan Pemanfaatan Teknologi Digital hingga AI 


Melalui kegiatan bimtek, penyelenggara LKP peserta bimtek mendapatkan pembekalan menyeluruh tentang bagaimana menyelenggarakan kursus secara daring, mendesain kurikulum dan materi yang sesuai, hingga mengoperasikan platform learning management system (LMS) Kemendikdasmen.


Tidak hanya itu, peserta Bimtek Kursus Daring Tahap 2 juga dibekali teknis membuat video bahan ajar yang efektif dan efisien dengan berbasis kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI). Melalui materi ini, peserta mendapatkan penjelasan bagaimana bahan ajar dapat dibuat dengan memanfaatkan AI, mulai dari proses praproduksi, produksi, pascaproduksi, hingga distribusi konten dan analitik konten.


Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kursus dan Pelatihan, Saryadi, mengungkapkan bahwa Bimtek ini merupakan langkah strategis untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan kursus daring di lingkungan LKP.


“Harapan kami, LKP mampu menjadi pionir dalam menjawab tantangan zaman,” pesan Saryadi.


Saryadi juga menegaskan, sinergi yang kuat antara pemerintah dan penyelenggara kursus, serta komitmen semua pihak, adalah kunci menyukseskan program prioritas ini. Dengan begitu, diharapkan peserta kursus tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga pengalaman belajar yang relevan dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja saat ini. (Dit. Suslat/Zia/Dani)