Langkah Awal Ciptakan Sales Muda Berkualitas dengan Program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas
Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Indonesia saat ini menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang penjualan atau sales. Seiring berkembang pesatnya berbagai industri diikuti dengan kebutuhan tenaga sales yang kompeten untuk mendukung ekspansi dan keberlanjutan industri.
Banyak kesempatan kerja di bidang sales yang belum dapat terisi secara optimal karena minimnya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai. Sebagai solusi, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menginisiasi program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas.
Inisiasi ini menjadi langkah untuk membentuk lulusan SMK yang memiliki keterampilan untuk membentuk lulusan yang memiliki keterampilan sales yang aplikatif, siap kerja, dan mampu bersaing di dunia industri.
Dalam sosialisasi program yang dilaksanakan pada Jumat (11-04-2025), Kepala Subdirektorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat SMK, Sartana, menyampaikan bahwa program ini menyasar 1.000 siswa SMK bidang pemasaran kelas 10 yang akan mengikuti program selama tiga tahun, guru dan sekolah, serta dunia industri.
“Di sini saling mengisi di mana industri yang membutuhkan SDM sales juga bisa menjadi mentor bagi para peserta program. Kami harap bapak dan ibu dapat memahami setiap step dari program ini,” ucap Sartana.
Pada kesempatan ini, Dedy Budiman, Director Derap Dynamis Training & Development, Founder Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia dan Asosiasi Sales Director Indonesia, menyampaikan bahwa program ini ditujukan untuk SMK bidang pemasaran di seluruh Indonesia. Program ini dibuat karena adanya kebutuhan dari DUDI yang kesulitan merekrut SDM di bidang sales.
Dengan pendekatan berbasis industri, keterlibatan perusahaan, serta penekanan pada perilaku profesional melalui metode innovative, competitive, adaptive, dan never give up (I CAN), program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi kesenjangan keterampilan tenaga sales di Indonesia.
“Program ini tidak berjalan sendiri karena program ini akan dijalankan melalui kerja sama resmi dengan industri mitra untuk memastikan keberlanjutan program dan dampaknya,” ucap Dedi.
Sementara itu, Adrianus Patiung, Direktorat SMK, menyampaikan bahwa terdapat dua komponen SMK yang bisa mengikuti program ini. Pertama, program ini diprioritaskan untuk SMK Program Keahlian Pemasaran. Kedua adalah SMK yang memiliki program keahlian di luar pemasaran dan yang ingin membekali siswanya di bidang pemasaran.
“Pastikan SMK yang mendaftar memenuhi persyaratan yang telah dicantumkan. Seleksi akan dilakukan berdasarkan kesiapan sekolah, komitmen, dan konektivitas dengan industri di wilayah sekitar,” ucap Adri.
Sebagai informasi, pendaftaran program ini dilaksanakan pada tanggal 11—15 April 2025. (Aya/Dani)