Melalui Program PKW, Anak-anak Komunitas Samin Dilatih Berwirausaha Angkat Potensi Batik Samin

Melalui Program PKW, Anak-anak Komunitas Samin Dilatih Berwirausaha Angkat Potensi Batik Samin

Bojonegoro, Ditjen Vokasi PKPLK - Anak-anak komunitas Samin di Bojonegoro, Jawa Timur dilatih mendalami ilmu kewirausahaan untuk menjadi wirausaha baru yang memajukan potensi batik lokal Samim. Berbagai pelatihan membatik hingga permodalan dan pemasaran ditanamkan melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kerja Sama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) 2025.  


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, mengutarakan bahwa produk batik Samin memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar nasional, bahkan  global. 


“Produk batik yang dihasilkan mereka sangat banyak dan sejauh ini sudah diakui sebagai produk unggulan Kabupaten Bojonegoro,” kata Dirjen Tatang Muttaqin, terkait Pelaksanaan Program PKW Kerja Sama Kemendikdasmen dengan Dekranas 2025 di Lamongan, Jawa Timur. 


Sebagai informasi, program PKW merupakan salah satu program prioritas Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK yang bertujuan melatih kewirausahaan. Tahun 2025 ini, salah satu target sasaran program ini adalah anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) dari komunitas masyarakat Samin yang ada di Bojonegoro.


Sebanyak 15 anak komunitas masyarakat Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Bojonegoro dilatih keterampilan membatik. Selama empat bulan, mereka tidak hanya dididik untuk menjadi perajin batik, tetapi juga menjadi wirausaha batik. 


Budi Prasetyo Nugroho merupakan salah satu peserta program PKW Kerja Sama Kemendikdasmen dengan Dekranas 2025 di Bojonegoro. Lulusan SMKN 1 Margomulyo tahun 2023 ini mengaku tertarik mengikuti program PKW yang pertama kali di desanya.


“Saya kadang ikut kegiatan membatik di balai, tapi belum belajar tentang kewirausahaan,” ujar Budi yang merupakan alumni jurusan multimedia. 


Peserta lainnya, Verlita Anggraeni mengaku mengikuti program ini karena ia ingin lebih memperkenalkan dan melestarikan batik Samin.


“Sebagai komunitas Samin, saya bangga dengan produk batik Samin dan tertarik untuk mendalami batik Samin,” ujar Verlita yang saat ini memang 


Gayung Bersambut 


Ketua Dewan Kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, menyambut baik kerja sama Direktorat Kursus dan Pelatihan dengan Dekranasda Kabupaten Bojonegoro dalam program PKW ini. Menurutnya, Pemkab Bojonegoro memang tengah mengembangkan batik Samin sebagai salah satu produk unggulan Bojonegoro.


“Salah satunya ialah motif Obor Sewu yang dikembangkan sekaligus sebagai kebijakan Pemkab Bojonegoro untuk seragam ASN lingkup Pemkab Bojonegoro. Motif batik ini dipakai ASN setiap hari Kamis minggu ketiga,” kata Cantika.



Adanya program PKW ini, lanjut Cantika, para peserta pelatihan yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat Samin bisa mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Bojonegoro khususnya motif batik. 


“Harapan kami dengan adanya pelaksanaan program PKW ini dapat membuka peluang usaha baru sehingga adik-adik kami di Bojonegoro yang lulusan SMA/SMK/setara dan belum lanjut ke pendidikan tinggi bisa mengembangkan keterampilannya melalui pelatihan PKW ini,” tambah Cantika. 


Generasi Kelima Penerus Ajaran Samin Surosentiko Margomulyo, Bambang Sutrisno, mengatakan bahwa masyarakat Samin tidak anti pendidikan atau perdagangan. Oleh karena itu, ia menyambut baik program PKW sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi generasi muda komunitas Samin, khususnya di Dusun Jepang, Desa Margomulyo. 


Program PKW dengan kompetensi membatik ini justru dinilai Bambang selaras dengan filosofi masyarakat Samin, yakni Jujur Sabar, Trokal, dan Nerima. 


“Misalnya sabar, proses membatik itukan perlu kesabaran saat mencanting, kemudian trokal bahwa membatik ini kita harus terus berusaha mencapai tujuan dari proses membatik ini. Jadi, program ini selaras dengan ajaran Samin,” kata Bambang. (Nan/NA)