Membekali Siswa dengan Keterampilan Vokasional di SLBN Gedangan, Sidoarjo
Sidoarjo, Ditjen Vokasi PKPLK - Menjadi salah satu sekolah luar biasa negeri (SLBN) di wilayah Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur, SLBN Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur lebih memfokuskan diri pada keterampilan vokasional bagi peserta didiknya. Keterampilan vokasional dipilih agar para lulusannya kelak dapat mandiri setelah lulus, baik dalam merawat diri sendiri atau bahkan bisa bekerja atau berwirausaha.
Berbagai kecakapan vokasional diajarkan di SLBN Gedangan. Ada sekitar 10 keterampilan yang diajarkan di sekolah ini, mulai dari tata boga, kerajinan tangan, tata kecantikan, tata busana, batik, pijat, hingga seni musik. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, sekolah ini juga membuka keterampilan vokasional untuk laundry.
“Untuk laundry, kami tidak hanya ingin anak-anak kami bisa mengurus diri mereka sendiri, tetapi kami berharap keterampilan laundry ini bisa menjadi peluang bagi mereka untuk bisa bekerja atau membuka usaha laundry. Saat ini kan banyak sekali usaha laundry," kata Kepala SLBN Gedangan, Puguh Sudarminto.
Setiap harinya, secara bergantian peserta didik mulai dari siswa SMPLB hingga SMALB mengikuti program-program keterampilan di setiap kelas-kelas keterampilan. Setiap kelas terdiri atas sekitar enam siswa dengan pendampingan sekitar 2 sampai 3 orang guru.
“Selain guru pendamping, program vokasional ini juga didampingi oleh pengajar dari kalangan profesional atau industri," Puguh menambahkan.
Mona, salah satu pengajar keterampilan tata rias yang berasal dari industri, mengatakan bahwa sejak delapan tahun lalu, ia sudah aktif mengajarkan keterampilan tata rias di SLBN Gedangan. Biasanya, tiga kali dalam seminggu, Mona memberikan materi terkait dengan keterampilan tata kecantikan, seperti facial, tata rias, makeup, dan sebagainya.
"Bahkan ada beberapa siswa di sini yang biasanya saya bawa untuk ikut merias kalau saya ada event atau undangan merias pengantin. Ini sekaligus untuk menggali kepercayaan diri mereka," kata Mona yang merupakan pengusaha rias pengantin di Surabaya.
Sebagai pengajar yang berasal dari kalangan praktisi, Mona mengaku sangat senang dapat membantu melatih keterampilan para siswa. Terlebih, rata-rata para siswa juga sangat antusias untuk mengikuti setiap sesi pembelajaran yang diberikan.
Salah satunya siswa yang terlibat begitu antusias adalah Farhan. Farhan terlihat sangat menikmati proses pelatihan make up. Siswa tunadaksa ini memang mengaku senang bisa belajar tentang tata kecantikan. Farhan sangat menyukai bidang tata rias kecantikan, baik rias biasa, make up fantasi, dan sebagainya.
“Saya suka semua hal yang terkait dengan tata kecantikan karena saya ingin bisa kerja di salon atau membuat usaha sendiri,” kata Farhan.
Biasanya, setiap akhir tahun, SLBN Gedangan menggelar festival untuk menampilkan berbagai kompetensi siswa.
“Tidak boleh ada siswa yang tidak tampil. Semua siswa harus tampil untuk menampilkan kemampuan dan keterampilan mereka,” ujar Puguh.
(Nan/Dani)