Mengenal Pendidikan Jarak Jauh, dari Sejarah sampai Manfaatnya
Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Pasca pandemi Covid-19, metode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi begitu familier di masyarakat Indonesia. Seiring dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi masyarakat, urgensi PJJ kini semakin dirasakan. PJJ bahkan bisa menjadi solusi dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Secara historis, Pendidikan Jarak Jauh sudah mulai dikenal sejak abad ke-18 dan abad ke-19. Praktik Pendidikan Jarak Jauh awalnya diawali dengan metode korespondensi. Metode pendidikan jarak jauh biasanya erat dikaitkan dengan program perguruan tinggi yang memungkinkan para mahasiswa untuk bisa tetap mengikuti pembelajaran dari jarak jauh, bahkan lintas negara.
Seiring dengan perkembangan zaman, Pendidikan Jarak Jauh kemudian terus berevolusi, dari metode korespondensi yang sederhana menjadi sistem pendidikan yang modern dengan didukung penggunaan teknologi canggih.
Tidak hanya penggunaan teknologi canggih, Pendidikan Jarak Jauh yang awalnya hanya berlaku bagi mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, kemudian juga mulai diterapkan untuk pendidikan dasar dan menengah, mulai dari siswa taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan menengah atas.
Di banyak negara, penerapan Pendidikan Jarak Jauh bahkan banyak dimanfaatkan atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di daerah pedesaan dan terpencil, atau mereka yang membutuhkan fleksibilitas waktu dalam menempuh pendidikan, seperti para atlet, artis, karyawan, dan sebagainya.
Andi Sopandi, Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 2 Padalarang, Jawa Barat, mengatakan bahwa ada banyak manfaat dari penerapan Pendidikan Jarak Jauh. Menurutnya, praktik Pendidikan Jarak Jauh memungkinkan siswa di daerah terpencil atau dengan akses terbatas ke lembaga pendidikan untuk tetap mendapatkan pendidikan berkualitas.
“Karena keberadaan pendidikan jarak jauh dapat menjangkau wilayah terdepan dan terjauh yang kurang memiliki akses pendidikan menengah,” kata Andi beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, SMAN 2 Padalarang merupakan salah satu SMA di Jawa Barat yang memiliki layanan Pendidikan Jarak Jauh. Layanan Pendidikan Jarak Jauh di SMAN 2 Padalarang ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) bidang pendidikan sehingga layanan pendidikan dapat dijangkau oleh siswa yang memiliki hambatan sosial, ekonomi, geografis dan waktu.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, dengan kondisi Indonesia yang sangat beragam, PJJ dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia, utamanya dalam hal pemerataan akses pendidikan.
Selain untuk menjangkau wilayah terdepan, Pendidikan Jarak Jauh juga dapat memfasilitasi siswa yang memiliki kegiatan yang harus dilaksanakan bersamaan jadwal sekolah reguler.
“Misalnya seperti siswa atlet yang memiliki agenda latihan padat pada siang hari atau siswa yang memiliki kegiatan usaha dan sebagainya," tambah Andi.
Hal lain yang tidak bisa dianggap remeh adalah keberadaan Pendidikan Jarak Jauh memiliki status lulusan yang setara dengan program pendidikan reguler. (Nan/Dani)