Menyemai Mimpi di Nias: Relawan Pendidikan Hadir untuk Anak Putus Sekolah
Gunungsitoli, Ditjen Vokasi PKPLK - Sejak diluncurkan, program Relawan Pendidikan menjadi harapan bagi anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) untuk kembali mengenyam pendidikan, tak terkecuali di Kabupaten Nias, Sumatra Utara. Melalui para relawan, tercatat ada 450 ATS yang telah dilakukan pendampingan.
Salah satu relawan yang bertugas di pulau tersebut adalah Luthfi Alamsyah. Memiliki ketertarikan di dunia pendidikan, Luthfi yang bergabung dengan Yayasan Beramal Baik mengungkapkan antusiasmenya dalam mendampingi ATS di Nias.
“Para ATS sangat terbuka untuk menerima masukan dan motivasi. Pada umumnya, mereka putus sekolah karena jarak dan faktor ekonomi,” terang Luthfi.
Luthfi menjelaskan lebih lanjut bahwa menelusuri ATS di Kecamatan Idonogawo pun sempat ada kendala. Beberapa ATS sempat tak bisa ditemui karena sudah melanjutkan karier di luar Pulau Nias. Walaupun begitu, ia tetap melakukan pendampingan kepada orang tua agar kesempatan sangat terbuka lebar jika anak ingin melanjutkan pendidikan.
“Saya berasal dari Nias pula. Oleh karena itu, saya merasa anak-anak di Pulau Nias ini pun harus mengenyam pendidikan, minimal setara SMA. Mereka harus punya mimpi,” ujar Luthfi.
Ketulusannya untuk membantu para ATS pun tersalurkan dengan adanya program Relawan Pendidikan. Program ini merupakan inisiatif Direktorat Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal (PNFI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Menurut Luthfi, program ini memberikan kesempatan bagi ATS untuk mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
“Saya bahkan bertemu dengan ATS berkebutuhan khusus. Dia putus SD dan tak bisa baca sama sekali. Menurut saya, ini bisa menjadi prioritas yang harus diperhatikan,” ungkap Luthfi.
Peran Organisasi Mitra
Untuk memastikan program ini berjalan lancar, Direktorat PNFI juga menggandeng organisasi mitra setempat, yaitu Yayasan Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Gunungsitoli. Ornema Gea selaku Direktur Pelmas BNKP Gunungsitoli menyampaikan bahwa ATS di Pulau Nias harus diberikan dukungan penuh untuk menempuh pendidikan.
“Peran BNKP kami membantu data anak ATS sekaligus memberikan motivasi kepada mereka,” ujar Nema.
Nema pun menjelaskan kondisi di beberapa kecamatan, seperti Bawolato dan Gido, yang masih ada anak putus sekolah dikarenakan berbagai faktor. Ia pun mengungkapkan bahwa dengan adanya relawan, hal tersebut sangat membantu untuk pemberian dukungan.
Nema menjelaskan, “Relawan sangat membantu sumber daya manusia di kecamatan ini, karena dapat memberi pemahaman dan dukungan kepada anak dan orangtua ATS.” (Zia/NA/AS)