Perempuan Penuh Inovasi, Talenta Vokasi Siap jadi Ahli Web Development dan UI/UX Design

Perempuan Penuh Inovasi, Talenta Vokasi Siap jadi Ahli Web Development dan UI/UX Design

Jakarta, Ditjen Vokasi - Perempuan semakin berdaya di bidang teknologi. Melalui Demo Day Perempuan Inovasi 2025, talenta vokasi menampilkan inovasi digital setelah mengikuti kelas full stack web-development dan UI/UX design.


Salah satu inovasi tersebut adalah ManageHer, karya Amanda dari SMKN 1 Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia bersama tim berhasil meraih juara 1 di kategori full stack web-development. Walaupun masih di bangku SMK kelas XII Sistem Komputer Jaringan, ia sangat minat terhadap pengembangan inovasi teknologi.


“Waktu dapat info ada beasiswa ini, saya sangat senang karena ada wadah untuk anak-anak SMK agar bisa berkarya di bidang teknologi digital,” ujar Amanda.


Ia mengembanagkan ManageHer sebagai bentuk projek akhir setelah menempuh pelatihan. Awalnya, ia sempat ragu karena belum cukup mahir. Akan tetapi, dengan bantuan mentor dan kekompakan tim, ManageHer pun mendapatkan nilai terbaik.


ManageHer merupakan platform untuk membantu perempuan dalam mengembangkan bisnis dengan panduan yang terarah, mudah, dan terstruktur. Platform ini pun menggunakan AI generation untuk memudahkan pengguna.


“Saat mengembangkan project sih susah-susah gampang dan gak ada ekspektasi bakal juara. Tapi ternyata alhamdulillah bisa belajar dan dapat juara,” ungkap Amanda.


Tak hanya Amanda, Eka Yanti, alumnus SMK Al-Bahri Bekasi pun memanfaatkan beasiswa bootcamp dengan berinovasi. Di kelas UI/UX design, ia mengembangkan platform LASMI. Platform ini berfungsi untuk memudahkan perempuan dalam mencapai kesetaraan dalam bergerak, berkarya, dan berdaya.


“Saya tidak ada dasar pengetahuan di UI/UX design sama sekali karena lulusan program Keahlian Administrasi Perkantoran, tapi untuk meningkatkan karier, saya ingin belajar hal baru,” ujar Eka.


Selama pelatihan, Eka merasa keterampilan problem solving dan desainnya sangat terasah. Diajarkan dengan tutor profesional serta teman satu tim yang suportif, hal tersebut membantunya untuk belajar dengan cepat.


“Program ini memberikan banyak kesempatan untuk perempuan seperti saya. Sangat penting perempuan-perempuan vokasi pun bisa berdaya di bidang STEM,” tutup Eka.


Sebagai informasi, Program Perempuan Inovasi merupakan program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia. 


Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perempuan di Indonesia, termasuk talenta-talenta dari pendidikan vokasi, terutama yang berada dalam kondisi ekonomi yang kurang mampu, untuk mengakses pelatihan keterampilan digital. Program Perempuan Inovasi 2025 memberikan beasiswa pelatihan keterampilan digital berupa bootcamp yang terdiri atas dua track pembelajaran yang berbeda, yaitu full stack web development dan UI/UX design. (Zia/NA/AS)