Pameran Hari Aksara Internasional 2025 Dibuka, Wadah Tukar Informasi Aksara dan Literasi

Pameran Hari Aksara Internasional 2025 Dibuka, Wadah Tukar Informasi Aksara dan Literasi

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Dalam rangka memperingati Hari Aksara Aksara Internasional (HAI) Tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal (PNFI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) menggelar Pameran sebagai rangkaian dari Gebyar PNFI dan Perayaan HAI 2025.


Acara yang diselenggarakan di Halaman Kantor Kemendikdasmen pada Kamis s.d. Jumat (25—26 September 2025) ini mengusung tema Kesalehan Literasi Digital, Membangun Peradaban. Pembukaan Pameran HAI 2025 yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Direktur PNFI, Baharudin, ini menjadi sarana tukar informasi mengenai aksara, literasi, dan kemampuan penunjang lainnya untuk memberantas angka buta aksara. 


Pameran ini menampilkan berbagai karya dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dari berbagai daerah, seperti tradisi lisan, kerajinan tangan, hingga literasi modern berbasis teknologi. Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk mengenal akar dan memahami pentingnya aksara dan literasi sebagai keterampilan dasar yang harus dimiliki di tengah perkembangan zaman. 



Dalam pembukaan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan acara tersebut. Menurutnya, perayaan ini menjadi penting untuk bertemu dan kembali menegaskan komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengentaskan buta aksara. 


“Menekan buta aksara bukan hanya tentang baca tulis saja, tetapi juga bisa diupayakan dengan keterampilan. Ini juga menjadi kesempatan untuk refleksi atas capaian yang telah dilakukan selama ini. Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa membantu menekan angka buta aksara agar mendekati 0%,” ucap Dirjen Tatang. 


Selaras dengan Dirjen Tatang, perwakilan dari Forum Taman Baca Masyarakat (TBM), Heni Wardatur Rohmah, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk memperbanyak jejaring dan saling bertukar informasi. 


“Dengan tukar informasi dari kegiatan ini, kita harapkan setiap TBM nanti punya membawa pulang ilmu yang kemudian bisa diaplikan dan menjadi program unggulan yang unik dengan tetap mengangkat konteks lokalnya,” ucap Heni. 


Sementara itu, Nesya, salah satu pengunjung Pameran HAI, menuturkan bahwa ia mendapatkan pengalaman dan ilmu baru dari stan-stan yang ia kunjungi, mulai dari cerita rakyat, literasi, dan keterampilan-keterampilan lain yang sebelumnya tidak ia pelajari. 



“Kebetulan saya dari SMA Jurusan IPS dan pengisi di acara pameran ini sangat membantu saya dalam mengenal berbagai hal yang tentunya selaras dengan apa yang saya pelajari selama ini,” ucap Nesya. (Aya/NA)