Penerapan Nilai KAIH Bermasyarakat di SMKS Al-Jabar Batam, Mendapat Apresiasi Wamen Fajar
Batam, 5 November 2025 – Kegiatan sosial di SMKS Al-Jabar mencerminkan nilai-nilai yang sejalan dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, khususnya berakhlak mulia, bergotong royong, dan cinta lingkungan sosial. Melalui kegiatan zakat dan infak bersama, sekolah menanamkan karakter peduli, tanggung jawab, dan mandiri kepada murid. Anak-anak belajar bahwa pendidikan bukan sekadar soal nilai, tetapi tentang membangun empati dan kebermanfaatan bagi sesama.
Pendekatan ini juga menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang ingin dibangun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di mana sekolah sebagai pusat pembentukan karakter dan budaya gotong royong yang hidup di masyarakat. “Sekolah ini kuat karena gotong royong,” ujar Kepala SMKS Al-Jabar Kota Batam, Deden Sirojudin, seraya menggambarkan semangat kebersamaan yang menjadi dasar keberlangsungan sekolah yang ia pimpin.
Sekolah yang berdiri sejak 1993 ini memiliki sekitar 200 siswa dengan empat program keahlian yaitu teknik mesin, otomotif, elektronika, serta komputer dan informatika. Di tengah keterbatasan ekonomi sebagian besar orang tua murid, semangat sosial dan kemandirian justru tumbuh kuat di lingkungan sekolah. “Rata-rata orang tua murid kami dari kalangan menengah ke bawah. Banyak yang menunggak SPP hingga sembilan bulan. Sejak 2018, kami bekerja sama dengan Baznas Kota Batam untuk membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di sekolah,” jelas Deden.
“Dana zakat dan infak dari guru dan murid kami gunakan untuk membantu teman-teman mereka yang kesulitan membayar SPP. Semua transparan dan tersalurkan tepat sasaran,” imbuhnya.
Selain program zakat fitrah, sekolah juga menjalankan kegiatan “Jumat Berkah” sejak 2016, di mana guru, murid, dan orang tua menyisihkan Rp10 ribu per bulan untuk menyediakan makanan bagi jamaah salat Jumat di sekitar sekolah. “Kami ingin anak-anak belajar berbagi. Dari yang sedikit, lahir kebahagiaan besar. Orang tua pun mendukung dengan ikhlas,” kata Deden.
Momen ini terbingkai saat Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, meninjau pelaksanaan program revitalisasi satuan pendidikan di SMKS Al-Jabar, salah satu agenda dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.
Wamen Fajar menangkap semangat sekolah dalam mempraktikkan pendidikan karakter dari wujud kepedulian sesama yang menyentuh hati sebagai upaya penguatan akar sosial masyarakat. “Di sekolah ini, saya melihat bagaimana satuan pendidikan mampu menjadi pusat nilai kemanusiaan melalui kegiatan sosial dan gotong royong. Program zakat dan infak yang dijalankan sekolah untuk membantu siswa kurang mampu adalah contoh nyata pendidikan yang menyentuh hati dan akar sosial masyarakat,” urai Fajar.
Revitalisasi Satuan Pendidikan untuk Penguatan Pembelajaran
Selain meninjau kegiatan sosial sekolah, Wamen Fajar juga memantau langsung progres revitalisasi fasilitas SMKS Al-Jabar Kota Batam, yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk perbaikan infrastruktur pendidikan.
Deden menjelaskan bahwa sekolahnya tengah melakukan rehabilitasi delapan ruang, terdiri atas kantor, ruang guru, perpustakaan, dan lima ruang kelas. “Bangunan utama kami berdiri sejak tahun 2000. Banyak atap yang bocor, ruang guru tergenang saat hujan. Bantuan revitalisasi ini sangat berarti bagi kami,” katanya. “Sekarang kami bisa belajar dan mengajar dengan lebih nyaman.”
Pelaksanaan rehabilitasi dijadwalkan selesai pertengahan Desember 2025, sesuai arahan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kemendikdasmen. Pekerjaan melibatkan masyarakat sekitar dan berlangsung dengan semangat partisipatif.
Dalam kesempatan yang sama, Sesditjen Diksi PKPLK, Hasbi, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sekolah, guru, dan masyarakat untuk memperkuat mutu pendidikan vokasi yang berkarakter. “Revitalisasi bukan hanya soal bangunan, tapi tentang bagaimana sekolah menjadi tempat tumbuhnya semangat belajar, kejujuran, dan kerja keras,” ujar Hasbi.
“Kami berharap revitalisasi satuan pendidikan ini menjadi pemicu bagi murid-murid SMKS Al-Jabar untuk terus percaya diri, belajar dengan tekun, dan menyiapkan masa depan mereka dengan keterampilan dan hati yang tulus.”
Wamen Fajar yang didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Sesditjen Diksi PKPLK), Muhammad Hasbi, menyerahkan secara simbolis Bantuan Peningkatan Mutu Pendidikan Tahun 2025 kepada SMKS Al-Jabar Kota Batam.
Bagi Wamen Fajar, pembangunan dunia pendidikan harus mampu menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan pembentukan karakter. “Pembangunan pendidikan tidak cukup dengan membangun ruang kelas. Kita harus membangun semangat dan karakter. Itulah makna pembangunan infrastruktur dan suprastruktur pendidikan yang ditekankan oleh Presiden Prabowo, membangun sarana sekaligus membangun manusia,” tutur Fajar.
“Dengan semangat kolaborasi seperti ini, saya yakin pendidikan dasar dan menengah kita akan menjadi lebih merata, inklusif, dan bermakna bagi semua,” pungkasnya.
Nomor: 740/sipers/A6/XI/2025