Wamendikdasmen Pantau TKA di SMKN 2 Makassar, Koordinasi Antarsekolah Berjalan Lancar

Wamendikdasmen Pantau TKA di SMKN 2 Makassar, Koordinasi Antarsekolah Berjalan Lancar

Makassar, 4 November 2025 – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, meninjau langsung pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) hari kedua di SMKN 2 Makassar, Selasa (4/11). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan TKA berjalan lancar, transparan, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).


Dalam kesempatan tersebut, Wamen Fajar menyempatkan berdialog dengan kepala sekolah dan berinteraksi langsung bersama panitia, pengawas, dan siswa peserta TKA. Dalam diskusinya dengan kepala sekolah, Wamen Fajar menegaskan bahwa TKA tidak hanya menjadi alat ukur capaian akademik, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat budaya asesmen yang sehat dan menyenangkan di lingkungan pendidikan. “Yang terpenting, anak-anak mengikuti TKA dengan bahagia dan dengan keyakinan bahwa asesmen ini membantu mereka mengenali potensi diri,” ujar Fajar dalam dialog bersama siswa di sela-sela peninjauan.


Pelaksana tugas (Plt.) Kepala SMKN 2 Makassar, Mansyur, mengungkapkan bahwa pelaksanaan TKA di sekolah tersebut diikuti oleh total 548 peserta. Dari jumlah tersebut, 496 peserta berasal dari SMKN 2 Makassar dan 52 peserta merupakan penempatan khusus dari sekolah lain. Peserta tersebut terdiri atas 35 siswa dari SMKN 1 Soppeng, 12 siswa dari SMKN 1 Sinjai, dan 5 siswa dari SMKN 2 Baubau.


Mengutip Juknis TKA yang diterbitkan Kemendikdasmen, siswa SMK yang sedang mengikuti PKL tetap bisa mengikuti TKA di satuan pendidikan terdekat dari lokasi PKL. Sekolah akan membantu mengoordinasikan pelaksanaannya agar siswa tetap bisa mengikuti asesmen dengan lancar. “Dari mulai persiapan sampai pelaksanaan TKA hari kedua berjalan lancar, tidak ada kendala, termasuk koordinasi antarsekolah bagi siswa dari sekolah lain yang penempatan khusus di SMKN 2 Makassar juga berjalan dengan baik komunikasinya,” kata Mansyur.


Ia menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya tersebut membuka peluang bagi sekolah lain di luar daerah yang siswanya berhalangan ujian di sekolah asalnya, selagi fasilitas serta ruang mencukupi. “Kebetulan siswa yang penempatan khusus, atau ujian di sini, sedang PKL di Makassar. Jadi dari sisi efisiensi tidak mungkin mereka balik ke tempat asal, mungkin akan memakan biaya, tenaga, dan waktu. Kami memfasilitasi sebisanya,” tambahnya.


Mila, salah seorang murid dari SMKN 1 Soppeng yang mengikuti ujian mengungkapkan bahwa semua urusan perizinan TKA sudah dikoordinasikan antara guru pembimbingnya dengan guru di di SMKN 2 Makassar. Ia tinggal mengikuti ujian sesuai instruksi terkait waktu dan proses ujian yang sudah diatur oleh panitia penyelenggara ujian. “Saya harusnya ujian di SMKN 1 Soppeng, tapi guru pembimbing bilang TKA saja di Makassar. Karena untuk pulang jauh dan makan waktu sekitar 3–4 jam. Guru saya melapor ke guru di sini, semua sudah diurus, saya tinggal ujian,” kata Mila dari Jurusan Tata Kecantikan Kulit dan sedang PKL di salah satu salon kecantikan di Makassar.




“Meskipun waktu persiapan tidak terlalu panjang, saya berupaya cari informasi di media sosial dan mencari soal-soal tes di internet. Ke depan waktu TKA mudah-mudahan tidak bentrok dengan PKL,” terang Mila lebih lanjut.


Hal yang sama turut diungkapkan Muhamad Syahrul Saputra dari SMKN 1 Soppeng yang mengikuti TKA di lokasi yang sama. Ia berharap, ke depan ada penyesuaian waktu TKA untuk siswa SMK karena banyak siswa di sekolahnya yang sedang melaksanakan praktik di luar daerah. “Praktik di luar daerah bisa dapat ilmu lebih, karena saya punya cita-cita nanti kerja di perkapalan. TKA ini juga penting untuk mengetahui kemampuan bidang saya. Tapi berharap ke depan bisa sesuai waktunya,” terang siswa Jurusan Perhotelan yang sedang praktik di salah satu hotel bintang empat di Makassar tersebut.


Wamendikdasmen sendiri mengungkapkan bahwa kunjungannya ke berbagai sekolah memang untuk menjaring informasi dan masukan langsung dari pihak sekolah serta peserta TKA, guna menyempurnakan pelaksanaan tes di masa mendatang. Ia mendengarkan pandangan terkait kesiapan infrastruktur, dukungan teknis, dan mekanisme pelaksanaan di lapangan agar penyelenggaraan TKA dapat berlangsung lebih efektif, inklusif, dan memberikan pengalaman belajar yang positif bagi siswa.



Sumber: Siaran Pers Nomor 742/sipers/A6/XI/2025