PKBM Inspirasi Anak Negeri Perluas Jejaring Internasional melalui Kolaborasi ke Jepang
Depok, Ditjen Diksi PKPLK – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Inspirasi Anak Negeri (IAN) yang berlokasi di Sukamaju, Depok, Jawa Barat terus berupaya memperkuat peranannya sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berorientasi pada pengembangan kewirausahaan dan kolaborasi global.
Belum lama ini, bersama dengan Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Depok, PKBM IAN mengikuti rangkaian kegiatan kolaborasi internasional di Jepang pada 28 September hingga 6 Oktober 2025. Kegiatan tersebut mencakup keikutsertaan dalam Osaka World Expo 2025 serta kunjungan resmi ke sejumlah perusahaan ternama di Jepang, seperti Namisato Corporate, PT Sariraya Co., Ltd, dan Tokyo Food Co., Ltd. Rangkaian kunjungan ini turut didampingi oleh dinas terkait yang berperan dalam memperkuat jejaring kerja sama strategis antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan industri halal internasional.
Pimpinan PKBM Inspirasi Anak Negeri, Darmawan Haryanto, menjelaskan bahwa kolaborasi ini menjadi momentum penting bagi lembaganya untuk memperluas peluang pembelajaran dan praktik kewirausahaan di tingkat global. Melalui sinergi antara pendidikan dan dunia industri, PKBM IAN berupaya membangun model pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada praktik langsung dan pengalaman lapangan.
“Kami ingin menghadirkan pendidikan yang melahirkan wirausahawan muda berkarakter Qurani dan berdaya saing global. Melalui kunjungan ini, peserta didik dapat belajar langsung tentang etos kerja, inovasi, dan manajemen bisnis dari perusahaan-perusahaan internasional,” ujar Darmawan.
Ia menambahkan bahwa pendekatan pendidikan berbasis kewirausahaan menjadi fondasi utama PKBM IAN dalam menyiapkan peserta didik agar mampu menghadapi tantangan dunia kerja dan bisnis global. Integrasi antara pembelajaran akademik, pelatihan keterampilan, dan praktik kewirausahaan diharapkan dapat mencetak lulusan yang mandiri, kreatif, serta memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan zaman.
Menurutnya, pendidikan dan kewirausahaan memiliki hubungan yang saling memperkuat: pendidikan memberikan pengetahuan dan nilai dasar, sementara kewirausahaan mengajarkan penerapan nyata dari nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dan dunia usaha.
“Kewirausahaan adalah bentuk nyata dari pembelajaran sepanjang hayat. Melalui pendidikan yang aplikatif, siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, mengambil keputusan, dan menciptakan peluang usaha yang bermanfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
Dengan semangat tersebut, PKBM IAN berkomitmen mengintegrasikan nilai Qurani, kewirausahaan, dan teknologi digital dalam setiap aspek pembelajaran. Langkah ini menjadi bagian dari upaya membentuk generasi muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berdaya cipta, berakhlak, dan siap berkontribusi di tingkat global.
“Kami berharap kolaborasi ini membawa dampak nyata bagi dunia pendidikan dan kewirausahaan di Indonesia, khususnya di Kota Depok. Melalui jejaring global, kami ingin membuka lebih banyak ruang bagi generasi muda untuk belajar, berinovasi, dan berkontribusi di dunia internasional,” tutup Darmawan. (Esha/NA)