Antusiasme Wali Murid SLB Islam Qothrunnada Sambut Kelas Baru dari Revitalisasi
Bantul, Ditjen Vokasi PKPLK - Proses pembangunan ruang kelas baru dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan di SLB Islam Qothrunnada di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mencapai 60 persen. Kehadiran ruang-ruang kelas baru dari program ini rupanya tidak hanya dinanti para siswa dan guru, wali murid juga tak sabar menantikan ruang kelas baru untuk putra-putri mereka.
Winda Sari, Ketua Komite Sekolah sekaligus ibunda dari salah satu murid, Sufia Azami, menaruh harapan besar pada program revitalisasi satuan pendidikan di SLB Islam Qothrunnada. Menurutnya, sekolah yang bermula dari Taman Bacaan Quran ini memiliki kualitas yang bagus. Namun, sayangnya fasilitas yang dimiliki sekolah masih sangat minim.
“Lembaga ini sangat baik dalam mendidik anak berkebutuhan khusus. Tapi, fasilitas sekolah sangat minim untuk mereka bisa belajar dengan nyaman,” kata Winda beberapa waktu lalu.
Oleh karena itulah, Winda sangat antusias menanti proses revitalisasi di sekolah putrinya tersebut. Ia berharap, putrinya dan siswa lain di SLB Islam Qothrunnada dapat belajar dengan nyaman dan mendapatkan ilmu dengan baik.
“Revitalisasi ini akan berdampak luar biasa bagi kemajuan belajar anak-anak kami di sini. Ruangan yang lebih luas dan nyaman tentu membuat anak-anak menjadi lebih semangat dalam belajar,” Winda menambahkan.
Masih menurut Winda, tidak hanya dirinya yang antusias dengan hadirnya ruang kelas baru. Para wali murid lainnya juga sangat antusias, bahkan turut memantau setiap progres perkembangan revitalisasi.
“WA Grup kami itu selalu ramai dengan bahasan progres revitalisasi karena sebagai orang tua, kami ingin anak-anak kami yang berkebutuhan khusus ini bisa lebih nyaman dalam belajar,” tambah Winda.
Endah Dwi orang tua dari Arkan Bagaskara juga tak sabar menanti kelas baru untuk belajar putranya yang saat ini duduk di kelas 12. Sebagai orang tua, Endah Dwi mempercayakan putranya untuk dididik di SLB Islam Qothrunnada karena memang berkualitas.
“Sekolah ini memiliki kekhasan dalam pembelajaran bagi siswa, yakni berbasis Quran. Para siswanya juga banyak yang berprestasi dan menjadi penghafal Quran. Tapi ya itu fasilitas sekolah sangat minim,” ujar Endah Dwi.
Menurut Endah Dwi, selama ini Arkan putranya kerap membicarakan terkait proses pembangunan ruang belajar yang ada di sekolahnya.
“Anak saya itu senang sekali sekolahnya mau di bangun. Katanya nanti sekolahnya tidak panas lagi,” ujar Endah Dwi.
Selama ini, lanjut Endah Dwi, Arkan memang kerap mengeluhkan kondisi ruang kelas yang panas dan sempit. Meskipun pihak sekolah sudah memasang kipas angin.
“Arkan selalu mengeluh gerah dan panas. Tapi setelah ini (Revitalisasi Satuan Pendidikan, red) selesai pasti anak-anak akan lebih nyaman. Tidak gerah lagi dan tidak panas lagi karena ruangan lebih lega,” tambah Endah Dwi. (Nan/NA)