Promosi Lewat Rasa, Sambal Saminak Cita Rasa Lautan Nusantara Produksi SMKN 1 Puring
Kebumen, Ditjen Vokasi PKPLK – Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Apabila dioptimalkan, sumber daya alam (SDA) yang tersedia di sekitar kita dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya.
Ada berbagai cara untuk mengolah SDA yang melimpah, misalnya dengan mengolahnya menjadi produk kuliner khas nusantara, seperti sambal. Sambal adalah salah satu jenis kuliner pelengkap yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas rasa sambal yang unik sehingga menambah rasa tersendiri bagi siapa pun yang mengonsumsinya.
Tidak heran jika bisnis sambal menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Menangkap peluang tersebut, SMKN 1 Puring, Kebumen, Jawa Tengah, pun memanfaatkannya dengan mengembangkan produk sambal yang diberi merek Saminak.
Sambal Saminak bukan sekadar sambal biasa. Produk ini merupakan hasil dari pembelajaran yang memanfaatkan potensi laut sekitar sekolah sebagai bahan dasarnya, seperti ikan tuna, udang, cumi-cumi dan rempah-rempah nusantara yang diolah dengan teknik pengemasan kekinian.
Kepala SMKN 1 Puring, Umi Rokhayatun, mengatakan bahwa pelaksanaan Tefa di SMKN 1 Puring telah berjalan sesuai peta rencana. Guru tamu dari industri didatangkan ke sekolah untuk memberikan ilmu ke siswa sehingga siswa bisa membuat berbagai produk. Produk olahan yang diberi nama Sambal Saminak dan aneka frozen food yang dihasilkan oleh SMKN 1 Puring telah tersertifikasi halal dan memiliki nomor PIRT, dan nuget ikan yang telah tersertifikasi halal dan BPOM.
“Tujuan utama dari pengembangan produk ini adalah memberi pengalaman nyata bagi siswa dalam berwirausaha. Mereka belajar mulai dari proses produksi, branding, hingga strategi pemasaran,” ujar Umi.
Rasanya yang gurih, pedas, dan menggugah selera membuat sambal ini mulai diminati tak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga oleh masyarakat luas. Produk ini dipasarkan secara langsung melalui pameran kewirausahaan, media sosial, serta platform e-commerce. Label kemasan yang menarik dan cita rasa khas menjadi nilai jual utama dari Sambal Saminak.
Lebih dari sekadar produk, Sambal Saminak menjadi contoh nyata bagaimana sekolah kejuruan dapat berperan aktif dalam membekali siswa dengan keterampilan hidup, jiwa kewirausahaan, serta semangat menjaga potensi lokal. Harapannya, program seperti ini mampu menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan potensi wilayah masing-masing melalui pembelajaran yang aplikatif. (Aya/Dani)