Rio dan Dhio, Si Kembar Alumni Kriya Keramik SMKN 5 Yogyakarta Kembangkan Usaha Luthuk Keramik

Rio dan Dhio, Si Kembar Alumni Kriya Keramik SMKN 5 Yogyakarta Kembangkan Usaha Luthuk Keramik

Yogyakarta, Ditjen Vokasi PKPLK – Di tengah persaingan kerja yang begitu ketat, kita tidak boleh berpangku tangan dengan mengandalkan industri yang ada. Dibutuhkan keberanian untuk membuka peluang lain yang bisa mendatangkan kesejahteraan bagi kita sendiri dan orang lain. 


Berwirausaha adalah jalan yang tepat untuk mewujudkan kedua hal tersebut. Ada berbagai sektor yang bisa dijadikan sebagai bahan berwirausaha, salah satunya adalah sektor kriya. Sektor ini mengandalkan keterampilan tangan dan pikiran yang jeli.


Rio Pujaya dan Dio Pujaka, si kembar alumni Jurusan Kriya Keramik SMKN 5 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013, adalah salah satu contoh generasi muda yang berani mengambil langkah untuk mengembangkan sebuah bisnis kriya keramik.Produk yang diberi merek “Luthuk Keramik” kini telah memasuki pasar ekspor dan menyerap tenaga kerja lokal. 


Luthuk Keramik adalah bukti ketekunan dua pemuda dalam belajar dan mendalami minatnya di bidang seni kriya. Ketertarikan Rio dan Dio terhadap seni kriya telah tumbuh sejak kecil. Mereka berdua sering diajak orang tuanya untuk ke sawah dan di sanalah mereka sering bermain tanah liat. Ketika SMP, si kembar ini mendengar bahwa ada SMK yang memiliki Jurusan kriya. Mereka pun memantapkan diri untuk mendalami seni kriya di SMKN 5 Yogyakarta. 


“Meskipun orang tua kami petani, kami juga memiliki jiwa seni yang tinggi. Kami sering mengikuti kompetisi seni hingga akhirnya kita tahu bahwa ada SMKN 5 Yogyakarta yang memiliki Jurusan Kriya Keramik,” ucap Rio.


Selama pendidikan, Rio dan Dio mendapatkan berbagai materi terkait kriya keramik, mulai dari materi dasar hingga variasinya. Selama di SMK, Rio dan Dio tidak melewatkan kesempatan untuk mengikuti kompetisi seperti lomba kompetensi siswa tingkat nasional. Tidak hanya itu, selama duduk di bangku SMK pun, si kembar ini telah membuka bisnis kecil-kecilan dengan menghasilkan berbagai pernak-pernik kriya yang kemudian dipasarkan di pusat wisata Yogyakarta. 


Setelah lulus dari bangku SMK, Rio dan Dio bekerja di sebuah perusahaan keramik di Yogyakarta. Tak berselang lama, mereka memutuskan untuk melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan mengambil Jurusan Seni Kriya. Setelah lulus kuliah, Rio dan Dio mulai membesarkan usaha kerajinan keramik dan kayu yang diberi nama Luthuk Keramik.


Produk-produk yang dihasilkan kemudian dipasarkan melalui media sosial. Kepercayaan konsumen pun semakin meningkat. Luthuk Keramik tidak hanya diorder oleh konsumen lokal saja, tetapi konsumen nasional bahkan global, seperti Arab Saudi, Australia, dan Eropa. 


Di Luthuk Keramik, Rio dan Dio juga memberikan kesempatan murid-murid SMK untuk praktik kerja lapangan (PKL). Rio dan Dio pun berbagi ilmu yang ia dapatkan kepada murid-murid SMK tersebut. 


“Jika kamu tak mengejar mimpimu, kamu tak akan pernah memilikinya. Jika kamu tak melangkah maju, kamu akan selalu di tempat yang sama,” terang Rio. (SMKN 5 Yogyakarta/Aya/NA)