Tumbuh di Antara Sampah, Rere Alumni Sanggar Anak Alam Tergerak Mendalami Pengolahan Sampah Plastik

Tumbuh di Antara Sampah, Rere Alumni Sanggar Anak Alam Tergerak Mendalami Pengolahan Sampah Plastik

Sleman, Ditjen Vokasi PKPLK – Sampah adalah salah satu masalah yang masih menjadi momok di lingkungan. Ada berbagai jenis sampah yang dapat ditemui di sekitar kita, salah satunya ialah sampah plastik. 


Dari sekian jenis sampah, plastik menjadi fokus yang perlu dicarikan solusi baik agar optimal dalam pengolahannya. Apabila tidak ditangani dengan serius, sampah plastik yang tiap hari selalu bertambah ini akan menjadi gunungan-gunungan yang tidak terselesaikan. Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat menjadi salah satu tempat pembuangan akhir yang cukup terkenal dengan gunungan sampahnya. Kondisi ini tentunya kurang baik untuk masyarakat yang tinggal di sekitar tempat tersebut. Hal ini pula yang dirasakan oleh Raissa Kanaya atau yang kerap disapa Rere. 


Rere adalah alumnus Sanggar Anak Alam (Salam), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salam yang sudah terkenal dengan metode pembelajaran berdasarkan risetnya ini mampu menjadikan setiap siswanya menemukan minat yang ada dalam diri setiap siswa, begitu juga dengan Rere. Sejak mengenyam pendidikan di Salam, Rere menyukai riset yang berhubungan dengan sampah. 




Bukan tanpa sebab, hal ini karena lingkungan tempat tinggal Rere berdekatan dengan TPA Bantar Gebang. Rere memiliki keprihatinan tentang permasalahan sampah. Ia sadar bahwa masalah sampah tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan saja, tetapi juga bisa merambah pada aspek lain. Itulah yang membuat Rere akhirnya fokus pada pendalaman penelitian sampah khususnya sampah plastik. 


Setelah lulus dari Salam, Rere ikut berkontribusi di Get Plastic, sebuah Yayasan yang fokus melakukan riset dan mengembangkan mesin pirolisis untuk olah sampah plastic menjadi BBM yang dapat langsung digunakan, seperti solar, bensin, dan minyak tanah. 

 

“Pendidikan di Salam berperan besar dalam pilihan-pilihan hidup saya. Salam mengasah cara berpikir kritis dan bagaimana membuat saya berani untuk membuktikan pilihan hidup saya, termasuk ketika saya memutuskan untuk fokus pada pengolahan sampah,” ucap Raissa.


Di Get Plastic, Rere memiliki tugas besar yakni menyusun program-program strategis agar setiap program yang dikeluarkan oleh Get Plastic bisa diterima masyarakat dan semakin mengedukasi masyarakat pentingnya pengolahan sampah yang tepat. 


“Ada berbagai program yang telah dilaksanakan dan mendapat apresiasi penuh dari masyarakat. Salah satunya ialah program waste management pada event di mana kami dukung penggunaan energi di genset dengan BBM sampah plastik, melakukan edukasi, mengumpulkan sampah plastic event, dan mengolahnya menjadi BBM,” ucap Raissa. (Aya/Dani)