Lukisan Karya Siswa Difabel dan Guru SLBN Surakarta Eksis di Museum SBY Pacitan

Lukisan Karya Siswa Difabel dan Guru SLBN Surakarta Eksis di Museum SBY Pacitan

Surakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Kolaborasi antara guru dan siswa difabel tak kalah memukau publik. Kali ini, karya guru dan siswa SLBN Surakarta terpilih masuk pameran ‘70 Miles of Sea Paradise’ di Museum Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Pacitan. Karya lanskap pemandangan salah satu pantai di Pacitan tersebut mulai dipajang saat pembukaan pameran pada Sabtu, 14 Juni 2025.


Wiyatno, selaku guru pembimbing, mengungkapkan bahwa pameran tersebut merupakan ajang untuk mengasah kompetensi siswa. Dengan latihan dan penguatan minat bakat, siswa mampu menyelesaikan lukisan tersebut dalam waktu hampir satu bulan.


“Kami olah kompetensi anak-anak dengan program minat dan bakat sejak SMP, mulai dari proses penjaringan sampai dengan asesmen. Hingga kami temukan anak-anak istimewa yang punya talenta,” jelas Wiyatno.


Wiyatno pun menjelaskan lebih lanjut, dengan konsep yang matang dan komposisi lukisan, karya SLBN Surakarta masuk ke dalam lima lukisan terpilih. Menurut Wiyatno, anak-anak disabilitas pun mampu berkarya dan memiliki kemauan yang kuat.


Siswa disabilitas yang membuat lukisan tersebut adalah Cahya Daru Satria Rahtama, siswa SMPLB kelas VIII. Walaupun penyandang tunarungu, Cahya dapat mengasah bakatnya di bidang seni lukis dan diundang ke Museum SBY.


“Sebetulnya, saya dulu belum tahu bakatnya dimana. Lalu, ternyata saya senang melukis dan diasah di sekolah,” terang Cahya.


Cahya mengikuti arahan guru pembimbing pun sangat telaten. Ia meniru setelah dicontohkan hanya dalam satu kali. Hingga akhirnya, perpaduan warna biru laut dan jingga langit Pacitan tertuang di dalam lukisan tersebut. Cahya sangat bersyukur karena ini adalah karya pertamanya yang sangat membanggakan.


“Bikin tambah semangat untuk melukis lagi,” ujarnya semangat.


Pameran lukisan di Museum SBY ini akan berlangsung hingga 29 Juni 2025. Pengunjung juga dapat membeli beberapa karya yang dilelang untuk mendukung pendidikan inklusif dan pengembangan bakat seni para siswa. Untuk karya Cahya, harga lelang dimulai dari Rp3 juta sampai dengan Rp5 juta. (Zia/Dani)