Tumbuh Subur Tanpa Tanah, SMKN 2 Biau Kembangkan Pertanian Hidroponik
Palu, Ditjen Vokasi PKPLK – Perkembangan teknologi yang terjadi di dunia kini telah menyasar berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. Perkembangan teknologi di bidang pertanian tentunya memberikan dampak baik karena dapat memutus stigma terkait pertanian yang kurang modern dan membutuhkan lahan luas.
Akhir-akhir ini banyak dari dari masyarakat yang mengembangkan sistem pertanian hidroponik untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman termasuk sayuran. Metode bercocok tanam tanpa tanah ini sangat cocok bagi masyarakat yang ingin berkebun dengan lahan terbatas.
SMKN 2 Biau, Palu, Sulawesi Tengah, melalui Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, pun segera mengambil langkah untuk menyesuaikan metode pertanian di pembelajaran di sekolah. Salah satu langkahnya ialah mengembangbiakkan berbagai sayuran dengan metode hidropnik di sekolah.
Program ini menjadi bagian dari pembelajaran berbasis projek yang diterapkan di sekolah untuk memperkuat keterampilan praktik siswa sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan lingkungan hijau. Dengan memanfaatkan lahan terbatas dan memaksimalkan ruang di lingkungan sekolah, para siswa belajar menanam berbagai jenis sayuran seperti kangkung dan selada, menggunakan sistem hidroponik deep flow technique, rakit apung, dan wick system.
Siti Aisyah, guru Konsentrasi ATPH, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman langsung kepada siswa, tetapi juga memperkenalkan teknologi pertanian modern yang hemat lahan dan ramah lingkungan. Selain itu, para siswa juga memanfaatkan botol bekas minuman gelas sebagai wadah tanam untuk mendukung konsep pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami ingin siswa memahami bahwa pertanian bukan hanya tentang tanah, tetapi juga inovasi. Dengan hidroponik, mereka belajar bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujar Siti Aisyah.
Pengembangan sistem hidroponik di sekolah mendapat dukungan dari Kepala SMKN 2 Biau, Irnawati Abdul Aziz Rani. Ia mendukung sepenuhnya kegiatan ini sebagai bagian dari inovasi pembelajaran di sekolah.
“Kami ingin lulusan SMK tidak hanya siap kerja, tapi juga siap berwirausaha. Hidroponik bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Melalui hidroponik, siswa dapat memahami teknologi pertanian yang berkelanjutan. Ini sangat penting mengingat keterbatasan lahan dan tantangan lingkungan yang makin kompleks,” ucap Irnawati.
Sementara itu, Siswa SMKN 2 Biau, Muhammad Padli, mengaku sangat antusias dengan sistem pertanian yang diajarkan. Dengan pengenalan sistem itu juga turut membuka mata Padli terkait pertanian yang tidak selalu kuno dan kotor.
“Dulu saya pikir bertani itu harus di sawah atau ladang, ternyata di sekolah pun bisa menanam sayur dengan teknologi canggih seperti ini. Dengan pembelajaran yang aplikatif seperti ini, kami tidak hanya mendapat teori, tetapi juga pengalaman yang dapat mereka manfaatkan setelah lulus nanti,” ucap Padli. (SMKN 2 Biau/Aya/Dani)