Yusqon Pejuang Pendidikan Nonformal Meninggal Dunia, Sempat Menyelenggarakan Lomba Menulis Hardiknas 2025 di Lapas

Yusqon Pejuang Pendidikan Nonformal Meninggal Dunia, Sempat Menyelenggarakan Lomba Menulis Hardiknas 2025 di Lapas

Tegal, Ditjen Vokasi PKPLK - Dr. Yusqon, M.Pd., salah seorang pejuang masyarakat khususnya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), meninggal dunia pada Minggu, 4 Mei 2025. Yusqon merupakan pendiri sekaligus pimpinan TBM-PKBM Sakila Kerti yang berlokasi di Terminal Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah, yang telah banyak melakukan inisiatif-inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal.




TBM-PKBM Sakila Kerti sendiri didirikan Yusqon sejak tahun 2011 berkat dorongan Wali Kota Tegal waktu itu, Ikmal Jaya, untuk mendorong semangat belajar warga di sekitar Terminal Tegar. Para warga belajar tersebut terdiri atas pedagang asongan, sopir, kernet, pengamen, pengemis, atau warga biasa lainnya. TBM-PKBM tersebut menyediakan kejar paket A, B, dan C untuk warga belajarnya, serta berbagai kegiatan literasi unik yang menjadi ciri khas dari lembaga pendidikan tersebut.


Direktur Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal (PNFI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen), Baharuddin, mengungkapkan bahwa TBM-PKBM Sakila Kerti merupakan legacy dari Yusqon yang telah berhasil memberdayakan masyarakat marginal di sekitar Terminal Tegal. Ia juga mengungkapkan berkat berbagai inisiatif dan model pendidikan alternatif dari doktor (S-3) lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut banyak sekali manfaat yang telah diterima masyarakat.




“Bapak Yusqon punya cara unik untuk memberikan semangat warga belajar di sekitar terminal. Contohnya saja, tradisi Ngaji Biting dan Kartini Awards dalam rangka Hari Kartini. Beliau mengajak warga belajar untuk membaca surat-surat kartini dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang,” kata Baharuddin terkait salah satu kegiatan literasi inisiatif Yusqon.


Hardiknas untuk Warga Lapas


Selain mendorong kesadaran warga di sekitar Terminal Tegal, melalui TBM-PKBM Sakila Kerti, Yusqon yang juga merupakan Ketua Umum Forum Perpustakaan Sekolah/Madrasah Indonesia (FPSMI) tersebut juga fokus membantu pendidikan warga binaan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) di tiga daerah, yakni Kota Tegal, Slawi, dan Brebes. Ia mendorong warga binaan tersebut untuk mengikuti program kejar paket A, B dan C, bahkan mendorong warga binaan untuk menulis.


“Warga binaan, meskipun dalam masa hukuman, mereka juga berhak mendapatkan pendidikan. Mereka kami ajak juga menulis dan mengirimkan ke media supaya bisa meluapkan perayaan yang selama ini tidak bisa diungkapkan,” terang Yusqon ketika diwawancara beberapa waktu lalu.




Beberapa hari lalu dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, Yusqon melalui lembaga pendidikan nonformal besutannya, masih sempat menggelar lomba menulis opini inspiratif bagi warga binaan di Lapas Kelas IIB Slawi. Lomba tersebut mengangkat tema seputar pendidikan dan pembangunan karakter tersebut memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk menuangkan ide, gagasan, serta pandangan warga binaan melalui tulisan. 




“Lomba ini untuk menumbuhkan semangat literasi sekaligus memberikan wadah ekspresi bagi warga binaan. Terbukti, berbagai refleksi muncul dari tulisan-tulisan mereka, dan ini mencerminkan pentingnya pendidikan dalam kehidupan, meskipun mereka dalam masa hukuman,” kata Yusqon.




Selamat jalan, Dr. Yusqon M.Pd. Semoga amal ibadah dalam memperjuangkan pendidikan bagi warga marginal dilipat-gandakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semangat dan dedikasimu akan menjadi inspirasi bagi para pejuang pendidikan dan literasi di Indonesia. (Esa/Dani)